watch sexy videos at nza-vids!
Skandal sex . Artis hot . Korea sex girl . Pinoy sex . Cerita dewasa sex . Artis indo hot . Katrina porn 3gp . Video sex


Cooltext1350940919

Bu heni dan temannya

Telah sebulan lamanya Andi,
seorang pemuda tampan
rupawan, berkenalan dengan
wanita paruh baya berumur
empat puluh lima tahun bernama
Bu Henny, istri seorang pejabat
teras pemerintah pusat di
Jakarta.
Berawal saat mereka
bertemu di sebuah department
store di kawasan Senen dekat
tempat Andi bekerja.
Ketika itu Andi dengan tidak sengaja menolong Bu Henny waktu wanita itu mencari sesuatu yang terjatuh dari tas tangan yang dibawanya.
Dari pertemuan itulah
kemudian keduanya memulai
hubungan teman yang kini
berkembang menjadi lebih erat,
perselingkuhan!
Pemuda lajang yang berwajah
tampan itu telah membuat Bu
Henny jatuh hati hingga tak
dihiraukannya lagi status dirinya
sebagai istri seorang pejabat.
Ditambah dengan kebiasaan
buruk dan kondisi keluarganya
yang memang penuh
pertengkaran akibat suami yang
doyan menyeleweng seperti
layaknya kebiasaan para pejabat
pemerintah yang tak pernah
lepas dari perihal korupsi, kolusi,
nepotisme dan perilaku seks
yang selama ini selalu diarahkan
pada generasi muda sebagai
kambing hitam.
Pertemuan pertama yang begitu
mengesankan bagi kedua orang
itu telah membawa mereka
mengarungi petualangan demi
petualangan cinta yang dari hari
ke hari semakin membuat
mereka mabuk asmara. Kencan-
kencan rahasia yang selalu
mereka lakukan di saat suami Bu
Henny melakukan tugas ke luar
negeri telah menjadi sebuah
jadwal rutin bagi keduanya
untuk semakin mendekatkan diri.
Nafsu seksual Bu Henny yang
meledak-ledak dan terpendam,
menemukan tempat yang begitu
ia impikan semenjak bertemu
pemuda itu. Sebagai pemuda
lajang yang juga masih memiliki
keinginan libido seksual yang
tinggi, Andipun tak kalah
menikmatinya.
Bu Henny seperti memberi semua
yang pemuda itu dambakan.
Kepuasan seksual yang ia
peroleh dari hubungannya
dengan istri pejabat itu benar-
benar telah membuat hidupnya
bahagia. Dendam pribadinya
sebagai anak muda yang merasa
sangat tertipu oleh para pejabat
negara seperti terlampiaskan
dengan melakukan
perselingkuhan itu. Ditambah lagi
dengan pesona tubuh Bu Henny
yang sangat ia sukai. Sesuai
dengan seleranya yang suka
pada tubuh montok ibu-ibu
dengan postur tubuh bahenol
dan payudara besar seperti
yang dimiliki wanita itu benar-
benar pas seperti seleranya.
Postur tubuh Bu Henny yang
bongsor dengan pantat, pinggul
dan buah dada yang besar
memang telah membuat Andi
menjadi gila seks hingga dalam
setiap hubungan badan yang
mereka lakukan keduanya selalu
menemukan kepuasan seks yang
hebat. Apalagi dengan bentuk
kemaluan yang besar dan sangat
panjang dari Andi semakin
membuat Bu Henny tak pernah
puas dan selalu haus dengan
hubungan seksual mereka.
Kemaluan Andi yang besar dan
panjang serta kemampuannya
menaklukkan nafsu kewanitaan
Bu Henny hingga wanita itu
harus bangkit lagi untuk
mengimbangi permainan Andi
telah melahirkan gairah yang
selalu membara pada diri wanita
itu. Tak bosan-bosannya mereka
melakukan persetubuhan dimana
mereka merasa aman dan
nyaman. Hari-hari kedua insan
yang mabuk kepuasan seks
itupun berjalan lancar dan penuh
kenikmatan.
Bulan November tahun 1996,
Andi meminta cuti selama satu
minggu. Pemuda tampan itu telah
sebulan sebelumnya
merencanakan untuk
menghabiskan liburan di sebuah
pulau kecil lepas pantai Bali.
Perusahaan tempat ia bekerja
memberinya tiket gratis
untuknya. Sementara di lain
tempat, suami Bu Henny
mendapat tugas ke luar negeri
untuk jangka waktu yang cukup
panjang. Hingga saat Andi
mengatakan rencananya pada
wanita itu Bu Henny langsung
menyambutnya dengan penuh
suka cita. Dengan gemas ia
membayangkan apa yang akan
mereka lakukan di pulau kecil itu.
Dengan kemewahan hotel
berbintang lima yang eksklusif,
tak tertahankan rasanya untuk
segera melakukan hal itu.
Benaknya kian dipenuhi
bayangan kebebasan seks yang
akan ia tumpahkan bersama
Andi.
Tiba saatnya mereka berangkat
ke Bali, keduanya bertemu di
airport dan langsung berpelukan
mesra sepanjang perjalanan. Tak
terasa penerbangan satu jam
lebih itu telah membawa mereka
sampai di tujuan. Bagaikan
sepasang pengantin baru
keduanya begitu mesra hingga
feri yang membawa mereka
menuju pulau Nusa Lembongan
itu telah merapat di sebuah
dermaga kecil tepat di depan
hotel tempat mereka menginap.
Keduanya langsung menuju lobby
dan melakukan prosedur check
in. Tergesa-gesa mereka masuk
ke sebuah bangunan villa yang
telah dipesan Bu Henny dan
langsung menghempaskan tubuh
mereka di tempat tidur. Dengan
nafas yang terdengar turun naik
itu keduanya langsung bergumul
dan saling mengecup. Bibir
mereka saling memagut disertai
rabaan telapak tangan ke arah
bagian-bagian vital tubuh
mereka. Saat tangan Bu Henny
meraba punggung Andi, pemuda
itu dengan perlahan melepaskan
kancing gaun terusan yang
dikenakan Bu Henny hingga gaun
itu terlepas dari tubuhnya.
Kini tampak tubuh putih mulus
dan bahenol itu terbuka.
Dadanya yang membusung ke
depan dengan buah payudara
yang besar masih dilapisi BH
putih berenda itu terlihat
semakin menantang dan
membuat nafsu Andi semakin tak
tertahan. Disingkapnya BH itu
kebawah hingga buah dada Bu
Henny tersembul dihadapannya.
Bibir Andi langsung menyambut
dengan kecupan.
"aahh.., hhmm", desah Bu Henny,
kecupan Andi membuatnya
merasakan kenikmatan khas dari
mulut pemuda itu saat Andi mulai
menyedot putingnya.
Perempuan itu terus mendesah
sambil berusaha melepaskan
celana yang dikenakan Andi,
setelah berhasil melepaskan
celana panjang itu tangan Bu
Henny langsung meraih batang
penis Andi yang telah tegang
mengeras. Dirabanya lembut
sambil mengusap-usap kepala
penis yang begitu disukainya itu.
"oohh.., Bu.., oohh", kini desahan
Andi terdengar menimpali
desahan Bu Henny, kecupan
pemuda itupun kini menuju ke
arah bawah dada Bu Henny yang
terus-menerus mendesah
menahan nikmatnya permainan
lidah Andi yang terasa menari di
permukaan kulitnya. Perlahan
pemuda itu menuju ke daerah
bawah pusar Bu Henny yang
ditumbuhi bulu-bulu halus dari
sekitar daerah kemaluannya.
Dengan pasrah Bu Henny
mengangkang membuka pahanya
lebar untuk memberi jalan pada
Andi yang semakin asik itu. Jari
tangan pemuda itu kini menyibak
belahan kemaluan Bu Henny yang
menantang, dan dengan penuh
nafsu ia mulai menjilati bagian
dalam dinding vagina wanita
paruh baya itu. Andi tampak
begitu buas menyedot-nyedot
clitoris diantara belahan vagina
itu sehingga Bu Henny semakin
tampak terengah-engah
merasakannya.
"uuhh.., uuhh.., uuhh.., oohh..,
oohh.., teruuss sedoot sayaang..,
oohh pintaar kamu Andi.., oohh",
kini terdengar Bu Henny
setengah berteriak.
Andi semakin terlihat
bersemangat mendengar
teriakan nyaring Bu Henny yang
begitu menggairahkan. Seluruh
bagian dalam dinding vagina yang
berwarna kemerahan itu
dijilatnya habis sambil sesekali
tangannya bergerak meraih susu
Bu Henny yang montok itu,
dengan gemas ia meremas-
remasnya. Kenikmatan itupun
semakin membuat Bu Henny
menjadi liar dan semakin tampak
tak dapat menguasai diri. Wanita
itu kini membalik arah tubuhnya
menjadi berlawanan dengan Andi,
hingga terjadilah adegan yang
lebih seru lagi.
Kedua insan itu kini saling meraih
kemaluan lawannya, Andi
menjilati liang vagina Bu Henny
sementara itu Bu Henny
menyedot buah penis pemuda itu
keluar masuk mulutnya. Ukuran
penis yang besar dan panjang
itu membuat mulutnya penuh
sesak. Ia begitu menyenangi
bentuknya yang besar, penis
yang selalu membuatnya haus.
Buah penis itulah yang selama ini
dapat memuaskan nafsu
birahinya yang selalu membara.
Dibanding milik suaminya tentulah
ukuran penis Andi jauh lebih
besar, penis suaminya tak lebih
dari satu perlima ukuran penis
pemuda itu. Ditambah lagi dengan
kemampuan Andi yang sanggup
bertahan berjam-jam sedang
suaminya paling hanya dapat
membuat wanita itu ngos-
ngosan. Sungguh suatu kepuasan
yang belum pernah ia rasakan
dari siapapun seumur hidupnya
selain dari Andi.
Belasan menit sudah mereka
saling mempermainkan kemaluan
masing-masing membuat
keduanya merasa semakin ingin
melanjutkan indehoy itu ketahap
yang lebih hebat. Bu Henny
bahkan tak sadar bahwa ia
belum melepas sepatu putih yang
dikenakannya dalam perjalanan.
Nafsu mereka yang telah tak
tertahankan itu membuat
keduanya seperti tak peduli
akan hal-hal lain. Bu Henny kini
langsung menunggangi Andi
dengan arah membelakangi
pemuda itu. Digenggamnya
sejenak penis Andi yang sudah
tegang dan siap bermain dalam
vaginanya itu, lalu dengan penuh
perasaan wanita itu
menempelkannya di permukaan
liang vaginanya yang telah basah
dan licin, dan "Sreepp bleess",
penis Andi menerobos masuk
diiringi desahan keras dari mulut
mereka yang merasakan
nikmatnya awal senggama itu.
"oo.., hh..", teriak Bu Henny
histeris seketika merasakan
penis itu menerobos masuk ke
liang vaginanya yang seakan
terasa sangat sempit oleh
ukuran penis pemuda itu.
"aahh.., Buu.., enaakk", Balas Andi
sambil mulai mengiringi goyangan
pinggul Bu Henny yang mulai
turun naik di atas pinggangnya.
Matanya hanya menatap tubuh
wanita itu dari belakang
punggungnya. Tangan Andi
meraih pinggang Bu Henny sambil
membelainya seiring tubuh
wanita itu yang bergerak liar di
atas pinggang Andi.
"Ohh Andi.., oohh sayang..,
enaaknya yah sayang oohh.., ibu
suka kamu sayang oohh..,
enaknya And.., penis kamu
enaakk", desah Bu Henny sambil
terus bergoyang menikmati penis
Andi yang terasa semakin lezat
saja. Andipun tak kalah senang
menikmati goyangan wanita itu,
mulutnya juga terdengar
mendesah nikmat.
"aauu.., oohh vagina ibu juga
nikmat, ooh lezatnya oohh bu,
oohh goyang terus bu..".
"Sini tanganmu sayang remas
susu ibu..", tangan Bu Henny
menarik tangan Andi menuju
buah dadanya yang
menggantung dan bergoyang
mengikuti irama permainan
mereka. Andi meraihnya dan
langsung meremas-remas,
sesekali puting susu itu dipilinnya.
Bu Henny semakin histeris",
aauu.., oohh enaak, remeess
teruus susu ibu Andi.., oohh..,
nikmat.., oohh Andi".
"Ohh Bu Henny.., oohh Bu
enaknya goyang ibu oohh terus
goyang oohh sampai pangkal Bu
oohh.., tekan lagi oohh angkat
lagi oohh.., mmhh oohh vaginanya
enaakk Bu oohh", teriak Andi
mengiringinya, kamar villa yang
luas itu kini penuh oleh teriakan
nyaring dan desahan bernafsu
dari kedua insan yang sedang
meraih kepuasan seks secara
maksimal itu. Bu Henny benar-
benar seperti kuda betina liar
yang baru lepas dari
kandangnya. Gerakannya diatas
tubuh Andi semakin liar dan
cepat, menunjukkan tanda-
tanda mengalami klimaks
permainannya. Sementara itu
Andi hanya tampak biasa saja,
pemuda itu masih asik menikmani
goyangan liar Bu Henny sambil
meremasi payudara wanita itu
bergiliran satu per satu.
Lima belas menit saja adagan itu
berlangsung kini terlihat Bu
Henny sudah tak dapat lagi
menahan puncak kenikmatan
hubungan seksual itu. Lalu
dengan histeris wanita itu
berteriak keras dan panjang
mengakhiri permainannya.
"oouu.., oo.., aa.., iihh.., ibu
keluaarr.., oo.., nggak tahaann
laagii enaaknyaa Andi.., oohh",
teriaknya panjang setelah
menghempaskan pantatnya ke
arah pinggang Andi yang
membuat kepala penis pemuda
itu terasa membentur dasar
liang rahimnya, cairan kental
yang sejak tadi ditahannya kini
muncrat dari dalam rahim wanita
itu dan memenuhi rongga
vaginanya.
Sesaat Andi merasakan vagina
Bu Henny menjepit nikmat lalu ia
merasakan penisnya tersembur
cairan kental dalam liang
kemaluan wanita itu, vagina itu
terasa berdenyut keras seiring
tubuh Bu Henny yang mengejang
sesaat lalu berbah lemas tak
berdaya.
"oohh An, ibu nggak kuat lagi..,
Istirahat dulu ya sayang?",
pintanya pada Andi sambil
melepaskan gigitan vaginanya
pada penis pemuda itu.
"Baiklah Bu", sahut Andi pendek,
ia mencoba menahan birahinya
yang masih membara itu sambil
memeluk tubuh Bu Henny dengan
mesra.
Penis pemuda itu masih tampak
berdiri tegang dan keras.
Dengan mesra dicumbunya
kembali Bu Henny yang kini
terkapar lemas itu. Andi kembali
meraba belahan kemaluan Bu
Henny yang masih basah oleh
cairan kelaminnya, jarinya
bermain mengutil titik
kenikmatan di daerah vagina
wanita itu. Bibirnyapun tak
tinggal diam, ia kembali
melanjutkan jilatannya pada
sekitar puting susu Bu Henny.
Sesekali diremasnya buah dada
berukuran besar yang begitu
disenanginya itu. Kemudian
beberapa saat berlalu, Bu Henny
menyuruhnya berjongkok tepat
di atas belahan buah dada itu,
lalu wanita itu meraih sebuah
bantal untuk mengganjal
kepalanya. Ia meraih batang
penis Andi yang masih tegang
dan mulai mengulumnya, tangan
wanita itu kemudian meraih
payudaranya sendiri dan
membuat penis Andi terjepit
diantaranya. Hal itu rupanya
cukup nikmat bagi Andi sehingga
ia kini mendongak menahan rasa
lembut yang menjepit buah
penisnya. Sementara itu tangan
pemuda itu terus bermain di
permukaan vagina Bu Henny,
sesekali ia memasukkan jarinya
ke dalam liang kemaluan itu dan
mempermainkan clitorisnya
sampai kemudian beberapa saat
lamanya tampak Bu Henny mulai
bangkit kembali.
"Hmm.., Andi, kamu memang
pintar sayang, kamu buat ibu
puas dan nyerah, sekarang
kamu buat ibu kepingin lagi,
aduuh benar-benar hebat kamu
An", puji Bu Henny pada Andi.
"Saya rasa suasana ini yang
membuat saya jadi begini Bu,
saya begitu menikmatinya
sekarang, nggak ada rasa takut,
kuatir ketahuan suami ibu atau
waswas. Ibu juga kelihatan
semakin menggairahkan akhir-
akhir ini, saya semakin suka
sama badan ibu yang semakin
montok"
"Ah kamu bisa aja, An. Masa sih
ibu montok, yang bener aja
kamu".
"Bener lho, Bu. Saya begitu
senang sama ibu belakangan ini,
rasanya kenikmatan yang ibu
berikan semakin hari semakin
hebat saja".
"Mungkin ibu yang semakin
bersemangat kalau lagi main
sama kamu, gairah ibu seperti
meledak-ledak kalau udah main
sama kamu. Tapi, ayo dong kita
mulai lagi, ibu jadi mau main lagi
nih kamu bikin. iih hebatnya
kamu sayang", kata Bu Henny
sambil mengajak Andi kembali
membuka permainan mereka
yang kedua kali.
Masih di atas tempat tidur itu,
kini Andi mengambil posisi di atas
Bu Henny yang berbaring
menghadapnya. Tubuhnya siap
menindih tubuh Bu Henny yang
bahenol itu. Perlahan tapi pasti
Andi masuk dan mulai bergoyang
penuh kemesraan. Di raihnya
tubuh wanita itu sambil
menggoyang penuh perasaan.
Sepasang kemaluan itu kembali
saling membagi kenikmatannya.
Suara desahan khas mulai
terdengar lagi dari mulut
mereka, diiringi kata-kata
rayuan penuh nikmat dan gairah
cinta.
Kini Andi semakin garang
meniduri wanita itu. Gerakannya
tetap santai namun genjotan
pinggulnya pada tubuh Bu Henny
tampak lebih bertenaga.
Hempasan tubuh Andi yang kini
turun naik di atas tubuh Bu
Henny sampai menimbulkan suara
decakan pada permukaan
kemaluan mereka yang beradu
itu. Bibir mereka saling pagut,
kecupan disertai sedotan di
leher keduanya semakin
membuat suasana itu menjadi
tegang dan menggairahkan.
Teriakan-teriakan nyaring keluar
dari mulut Bu Henny setiap kali
Andi menekan pantatnya ke
arah pinggul wanita itu.
Beberapa saat lamanya mereka
lalu berganti gaya. Bu Henny
menempatkan dirinya di atas
tubuh Andi, dibiarkannya Andi
menikmati kedua buah dadanya
yang menggantung. Dengan
leluasa kini pemuda itu menyedot
puting susu itu secara bergiliran.
Tak puas-puasnya Andi
menikmati bentuknya yang besar
itu, ia begitu tampak
bersemangat sambil sebelah
tangannya meraba punggung Bu
Henny. Buah dada besar dan
lembut nan mulus itupun menjadi
kemerahan akibat sedotan mulut
Andi yang bertubi-tubi di sekitar
putingnya. Sementara Bu Henny
kini asik bergoyang
mempermainkan irama tubuhnya
yang turun naik bergoyang ke
kiri kanan untuk membagi
kenikmatan dari kemaluan
mereka yang sedang beradu.
Penis Andi yang tegang dan
keras itu seakan bagai batang
kayu jati yang tak tergoyahkan.
Sekuat wanita itu mendorong ke
arah pinggul Andi sekuat itu pula
getaran rasa nikmat yang
diperolehnya dari pemuda itu.
"oohh.., oohh.., oohh.., enaknya
Andi.., oohh enaknya penis kamu
sayang.., ibu ketagihan.., oohh
lezatnya.., aahh.., uuhh.., sedoot
teruus susu ibu.., oohh sayang
oohh", desah Bu Henny
bercampur jeritan menahan rasa
nikmat dari goyang pinggulnya di
atas tubuh Andi. Untuk kesekian
kalinya sensasi kenikmatan rasa
dari penis Andi yang besar dan
panjang itu seperti bermain di
dalam liang vaginanya. Liang
kemaluan yang biasanya hanya
merasakan sedikit geli saat
bersenggama dengan suaminya
itu kini seperti tak memiliki ruang
lagi oleh ukuran penis pemuda
itu. Seperti biasanya saat dalam
keadaan tegang penuh, penis
Andi memang menjadi sangat
panjang hingga Bu Henny selalu
merasakan penis itu sampai
membentur dasar liang rahimnya
yang paling dalam. Dan
keperkasaan pemuda itu yang
sanggup bertahan berjam-jam
dalam melakukan hubungan seks
itu kini kembali membuat Bu
Henny untuk kedua kalinya
mengalami ejakulasinya. Dengan
gerakan yang tiba-tiba
dipercepat dan hempasan
pinggulnya ke arah tubuh Andi
yang semakin keras, wanita itu
berteriak panjang mengakhiri
ronde kedua permainannya.
"aahh.., ahh.., aa.., aahh.., ibu ke..,
lu.., ar laagii.., oohh.., kuatnya
kamu sayang oohh". jeritnya
kembali mengakhiri permainan
itu."oohh bu.., enaak oohh vagina
ibu nikmat jepitannya ooh hh..",
balas Andi sambil ikut
menggenjot keras menambah
kenikmatan puncak yang dialami
Bu Henny. Pemuda itu masih saja
tegar bergoyang bahkan saat
Bu Henny telah lemas tak
sanggup menahan rasa nikmat
yang berubah menjadi geli itu.
"aawww.., gelii.., Andi stop dulu,
ibu istirahat dulu sayang ohh gila
kamu And, kok bisa kayak gini
yah?".
"Habiis ibu sih goyangnya
nafsuan banget, jadi cepat
keluar kan?".
"Nggak tahu ya An, ibu kok
nafsunya gede banget
belakangan ini, sejak ngerasain
penis kamu ibu benar-benar
mabuk kepayang..", kata Bu
Henny sambil menghempaskan
tubuhnya di samping Andi yang
masih saja tegar tak
terkalahkan.
"Sabar Bu, saya bangkitkan lagi
deh..", seru pemuda itu
sekenanya.
"Baiklah An, ibu juga mau bikin
kamu puas sama pelayanan ibu,
biar adil kan? Sini ibu karaoke
penis kamu.., aduuh jagoanku..,
besar dan panjang oohh..,
hebatnya lagi", lanjut Bu Henny
sambil beranjak meraih batang
kemaluan Andi yang masih
tegang itu lalu memulai karaoke
dengan memasukkan penis Andi
ke mulutnya.
Andi kembali merasakan nikmat
dari permainan yang dilakukan
wanita itu dengan mulutnya,
penis besarnya yang panjang
dan masih tegang itu dikulum
keluar masuk dengan buas oleh
Bu Henny yang tampaknya telah
sangat berpengalaman dalam
melakukan hal itu. Sambil
berlutut pemuda itu
menikmatinya sembari meremas
kedua buah payudara Bu Henny
yang ranum itu. Telapak
tangannya merasakan
kelembutan buah dada nan
ranum yang begitu ia sukai. Dari
atas tampak olehnya wajah
wanita paruh baya yang cantik
itu dengan mulut penuh sesak
oleh batang penisnya yang
keluar masuk. Sesekali Bu Henny
menyentuh kepala penis itu
dengan giginya hingga
menimbulkan sedikit rasa geli
pada Andi.
"Auuwww.., nikmat Bu sedot
terus aahh, aduuh enaknya".
"mm.., mm..", Bu Henny hanya bisa
menggumam akibat mulutnya
yang penuh sesak oleh penis
Andi.
Andi terlihat begitu menikmati
detik demi detik permainannya,
ia begitu menyenangi tubuh
bongsor wanita yang berumur
jauh lebih tua darinya itu. Nafsu
birahinya pada wanita dewasa
seperti Bu Henny memang
sangat besar. Ia tak begitu
menyenangi wanita yang lebih
muda atau seumur dengannya.
Andi beranggapan bahwa wanita
dewasa seperti Bu Henny jauh
lebih nikmat dalam bermain seks
dibanding gadis ABG yang tak
berpengalaman dalam melakukan
hubungan seks. Setiap kali ia
melakukan senggama dengan Bu
Henny ia selalu merasakan
kepuasan yang tiada duanya,
wanita itu seperti sangat
mengerti apa yang ia inginkan.
Demikian pula Bu Henny, baginya
Andi-lah satu-satunya pria yang
sanggup membuatnya terkapar
di ranjang. Tak seorangpun dari
mantan kekasih gelapnya mampu
membuat wanita itu meraih
puncak kepuasan seperti yang ia
dapatkan dari Andi.
Sepuluh menit sudah Andi di
karaoke oleh Bu Henny.
Kemudian kini mereka kembali
mengatur posisi saat wanita itu
kembali bangkit untuk yang
ketiga kalinya. Ia yang telah
terkapar dua kali berhasil
dibangkitkan lagi oleh pemuda
itu. Inilah letak keperkasaan Andi.
Ia dapat membuat lawan mainnya
terkapar beberapa kali sebelum
ia sendiri meraih kepuasannya.
Pemuda itu sanggup bermain
dalam waktu dua jam penuh
tanpa istirahat. Sejenak mereka
bermain sambil berdiri, saling
menggoyang pinggul, mirip
sepasang penari samba. Namun
kemudian dengan cepat mereka
menuju kamar mandi dan masuk
ke dalam bak air hangat yang
luas, sembari mengisi bak rendam
itu dengan air mereka
melanjutkan permainannya di
situ, mereka masuk ke dalam
bak dan langsung mengatur
posisi di mana Andi menempatkan
diri dari belakang dan
memasukkan penisnya dari arah
pantat Bu Henny.
Adegan seru kembali terjadi,
teriakan kecil menahan nikmat
itu terdengar lagi dari mulut Bu
Henny yang merasakan genjotan
Andi yang semakin nikmat saja.
Diiringi suara tumpahan air dari
kran pengisi bath tube itu
suasana menjadi semakin
menggairahkan.
"aahh.., nikmat An, aahh.., oohh
penis kamu sayang oohh enaak,
mmhh lezaatnya oohh.., genjot
yang lebih keras lagi dong.., oohh
enaak", teriak Bu Henny sejadi-
jadinya saat merasakan nikmat
di liang vaginanya yang dimasuki
penis pemuda itu. Andi juga kini
tampak lebih menikmati
permainannya, ia mulai
merasakan kepekaan pada
penisnya yang telah membuat Bu
Henny menggapai puncak dua
kali itu.
"Ooohh.., Bu.., vagina ibu juga
nikmat sekali.., oohh saya mulai
merasa sangat nikmat oohh..,
mmhh.., Bu oohh, Bu Henny oohh
ibu cantik sekali oohh.., saya
merasa bebas sekali", oceh mulut
Andi menimpali teriakan gila dari
Bu Henny yang juga semakin
mabuk oleh nikmatnya goyang
tubuh mereka.
Keduanya memang tampak liar
dengan gerakan yang semakin
tak terkendali. Beberapa kali
mereka merubah gaya dengan
beragam variasi seks yang
sangat atraktif. Kadang di
pinggiran bath tub itu Bu Henny
duduk mengangkang dengan
pahanya yang terbuka lebar
sementara Andi berjongkok dari
depannya sambil menggoyang
maju mundur, mulutnya tak
pernah lepas menghisap puting
susu Bu Henny yang montok dan
besar itu. Bunyi decakan cairan
kelamin yang membeceki daerah
pangkal kemaluan yang sedang
beradu itupun kini terdengar
bergericik seiring pertemuan
kemaluan mereka yang beradu
keras oleh hempasan pinggul
Andi yang menghantam pangkal
paha Bu Henny.
"Aduuhh Anndii.., enaaknya
goyang kamu sayang oohh..,
teruus.., aahh genjot yang
keraass.., oohh sampai puaass..,
hhmm enaakk sayangg.., mmhh
nikmaattnya.., oohh.., enaknya
genjotan kamu.., oohh.., Andi
sayang ooh kamu pintar sekali
oohh ibu nggak mau berhenti
sama kamu.., oohh.., jagonya
kamu sayang oohh genjot terus
yang keras".
"Ohh Bu Henny, ibu juga punya
tubuh yang nikmat, nggak
mungkin saya bosan sama ibu,
oohh.., apalagi susu ini.., oohh
mm.., enaknya.., baru sekali ini
saya ketemu wanita cantik manis
dengan tubuh yang begitu
aduhai seperti ibu, ooh Bu
Henny.., goyang ibu juga nikmat
sekali ooh meski ibu sudah punya
anak tapi vagina ini rasanya
nikmat sekali bu, oohh susu ibu
juga mm.., susu yang paling indah
yang pernah saya lihat.., auuhh
enaaknya vagina ini.., oohh..,
penis saya mulai sedikit peka
bu", balas Andi memuji wanita itu.
Keduanya terus saling
menggoyang sambil memuji
kelebihan masing-masing, ocehan
mereka berkisar pada
kenikmatan seks yang sedang
mereka alami saat ini. Andi
memuji kecantikan dan
kemolekan tubuh Bu Henny,
sedang wanita itu tak henti-
hentinya memuji keperkasaan
dan kenikmatan yang ia
dapatkan dari Andi. Beberapa
saat berlalu, mereka kembali
merubah variasi gayanya menjadi
gaya anjing, Bu Henny
menunggingkan pantatnya ke
arah Andi lalu pemuda itu
menusukkan kemaluannya dari
arah belakang. Terjadilah adegan
yang sangat panas saat Andi
dengan gerakan yang cepat dan
goyang pinggul yang keras
memnghantam ke arah pantat
Bu Henny. Wanita itu kini
menjerit lebih keras, demikian
pula dengan Andi yang saat ini
mulai merasakan akan menggapai
klimaks permainannya.
"oohh.., oohh.., oohh.., aauuhh..,
ennaakk.., An.. Di sayang..,
genjoot.., ibu mau keluaar lagii..,
oohh.., nggaak tahan lagi
sayang.., nikmaat oohh", jerit
nyaring Bu Henny yang ternyata
juga sedang mengalami ejakulasi,
vaginanya merasakan puncak
kenikmatan itu seperti sudah
diambang rahimnya. Ia masih
mencoba untuk bertahan.
Demikian halnya dengan Andi
yang kini sedang mempercepat
gerakan pinggulnya menghantam
pantat Bu Henny untuk meraih
kenikmatan maksimal dari dinding
vagina wanita itu. Kepala
penisnyapun mulai berdenyut
menandakan puncak
permainannya akan segera tiba.
Buru-buru diraihnya tubuh Bu
Henny sambil membalikkan
arahnya menjadi berhadapan,
lalu kemudian ia mengangkat
sebelah kaki wanita itu ke atas
dan dengan gesit memasukkan
buah penisnya kembali ke liang
vagina Bu Henny.
"ooh Bu, saya juga mau keluar.
Kita pakai gaya ini yah?! Saya
mau keluarkan sekarang juga..,
aauuhh Bu Henny sayang..,
oohh.., enaakk.., oohh.., vagina
ibu njepit.., enaak", teriak Andi
diambang puncak
kenikmatannya, ia begitu kuat
merasakan cairan sperma yang
sudah siap meluncur dari
penisnya yang dalam keadaan
puncak ketegangannya itu.
Kemaluannya terasa membesar
sehingga vagina Bu Henny terasa
makin sempit dan nikmat. Wanita
itupun merasakan hal yang tak
kalah nikmatnya, vaginanya
seakan sedang merasakan
nikmat yang super hebat dan
membuat wanita itu tak dapat
lagi menahan keluarnya cairan
kelamin dari arah rahimnya.
"oohh.., aahh.., ibu keeluuaarr
laagii.., aahh enaakk.., Andii",
teriak Bu Henny mengakhiri
permainannya, disaat bersamaan
Andi juga mengalami hal yang
sama. Pemuda itu tak dapat lagi
menahan luncuran cairan
spermanya, hingga penisnya pun
menyemprotkan cairan itu ke
dalam rongga vagina Bu Henny
dan membuatnya penuh, dinding
vagina itu seketika berubah
menjadi sangat licin akibat
dipenuhi cairan kelamin kedua
manusia itu. Andi tampak tak
kalah seru menikmati puncak
permainannya, ia berteriak
sekeras-kerasnya.
"aahh.., saya keluaarr juga Bu
Henny oohh.., oohh.., air mani
saya masuk ke dalam vagina
ibu.., oohh.., lezaat.., oohh Bu
Henny sayaanng.., oohh Bu
Henny.., enaak", jeritnya sambil
mendekap wanita itu dengan
keras dan meresapi sembuaran
spermanya dalam jumlah yang
sangat banyak. Cairan putih
kental itu sampai keluar meluber
ke permukaan vagina Bu Henny.
Akhirnya kedua insan itu ambruk
dan saling mendekap dalam
kolam air hangat yang sudah
penuh itu. Mereka berendam dan
kini saling membersihkan tubuh
yang sudah lemas akibat
permainan seks yang begitu
hebat. Mereka terus saling
mencumbu dan merayu dengan
penuh kemesraan.
"Andi sayang..", panggil Bu Henny.
"Ya, bu".
"Kamu mau kan terus main sama
ibu?".
"Maksud ibu?".
"Maksud ibu, kamu mau kan
terus kencan gini sama ibu?".
"Oh itu, yah jelas dong bu, masa
sih saya mau ninggalin wanita
secantik ibu", jawab Andi sambil
memberikan kecupan di pipi Bu
Henny.
"Ibu pingin terus bisa menikmati
permainan ini, nggak ada yang
bisa memuaskan birahi ibu selain
kamu. Suami ibu nggak ada apa-
apanya kalau dibandingkan
dengan kamu. Dulu sebelumnya
ibu juga pernah pacaran sama
pegawai bawahan suami ibu tapi
ah mereka sama saja, hanya
nafsu saja yang besar, tapi
kalau sudah main kaya ayam,
baru lima menit sudah keluar".
"Yah saya maklum saja bu, tapi
ibu jangan kuatir. Saya akan
terus menuruti kemauan ibu,
saya juga senang kok main sama
ibu. Dari semua wanita yang
pernah saya kencani cuma Ibu
deh rasanya yang paling hebat
bergoyang. Bentuk tubuh Ibu
juga saya paling suka, apalagi
kalau yang ini nih..", kata Andi
sambil memilin puting susu Bu
Henny.
"Auuw.., Andi! gelii aahh.., ibu udah
nggak tahan.., nanti lagi ah",
jerit Bu Henny merasakan geli
saat Andi memilin puting susunya.
Keduanya terus bercumbu rayu
hingga saat beberapa puluh
menit kemudian mereka
mengeringkan badan lalu
beranjak menuju tempat tidur. Di
sana lalu mereka saling dekap
dan hanyut dalam buaian kantuk
akibat kelelahan setelah
permaian seks yang hebat itu.
Merekapun tertidur lelap
beberapa saat kemudian. Masih
dalam keadaan telanjang bulat
keduanya terlelap dalam
dekapan mesra mereka. Dua jam
lamanya mereka tertidur sampai
saat senja tiba mereka
terbangun dan langsung
memesan makan malam di kamar.
Hari pertama itu Andi dan Bu
Henny benar-benar seperti gila
seks. Permainan demi permainan
mereka lakukan tanpa mengenal
berhenti. Saat malam tiba
keduanya kembali melampiaskan
nafsu birahi mereka sepuas-
puasnya. Klimaks demi klimaks
mereka raih, sudah tak terkira
puncak kenikmatan yang telah
mereka lalui malam itu. Dengan
hanya diselingi istirahat
beberapa belas menit saja
mereka kembali lagi
melakukannya. Dari pukul
delapan malam sampai menjelang
jam empat pagi mereka dengan
gila mengumbar nafsu seks
mereka di villa yang luas itu.
Berbagai macam obat kuat dan
ekstasi mereka minum untuk
memperkuat tenaganya.
Minuman keras mereka tegak
sampai mabuk untuk menyelingi
permainan itu. Televisi yang ada
di kamar itupun mereka
putarkan Laser Disc porno yang
telah mereka siapkan dari
Jakarta, sambil melihat adegan
seks di TV itu mereka menirukan
semua gerakannya.
Malam itu sungguh menjadi
malam birahi yang panjang bagi
kedua orang yang sedang mabuk
seks itu. Begitu salah satu dari
mereka merasa lemas mereka
langsung menegak pil kuat
pembangkit tenaga yang telah
mereka siapkan. Belasan botol
bir sudah habis ditegak Andi
ditambah beberapa piring sate
kambing untuk membuatnya
selalu tegang dan panas. Barulah
menjelang dini hari mereka
terkapar lemas kemudian
tertidur lelap tanpa busana.
Kamar itupun tampak
berantakan akibat permainan
yang mereka lakukan di
sembarang tempat, dari tempat
tidur sampai kamar mandi, meja
makan, sofa, lantai karpet,
sampai toilet jongkok yang ada
di kamar mandi.
Keesokan harinya mereka masih
tampak terlelap sampai siang
menjelang sore, tubuh mereka
terasa penat dan malas.
"Huuaahhmm", terdengar Andi
menguap.
"Kamu sudah bangun sayang?",
tanya Bu Henny begitu
mendengar suara pemuda itu, ia
lebih dahulu bangun untuk
mengambil pesanan minuman
yang ditaruh di meja teras
samping kolam renang pribadi
yang ada di villa itu. Secangkir
kopi ia ambilkan untuk Andi lalu
wanita itu beranjak keluar
kamar menuju kolam renang di
depan kamar mereka. Dengan
bebas ia lalu membuka gaun
tidur yang dikenakannya dan
bermain di kolam renang itu. Andi
hanya memperhatikan dari dalam
kamar. Villa itu memang dibatasi
oleh tembok tinggi bergaya
tradisional Bali dengan halaman
yang luas. Gerbangnyapun dapat
dikunci dari dalam sehingga aman
bagi tamu dari gangguan.
Mereka juga telah memesan
agar tidak diganggu selama hari
pertama sampai ketiga agar
mereka dapat menikmati
kepuasan yang mereka inginkan
itu secara maksimal.
Andi memandang tubuh Bu Henny
dari kejauhan sambil
membayangkan apa yang telah
diraihnya dari wanita paruh baya
yang telah bersuami itu. Betapa
beruntungnya ia yang hanya
seorang biasa pegawai
perusahaan swasta itu dapat
menggauli istri pejabat tinggi
pemerintah yang biasanya
sangat sulit didapatkan orang
lain. Seleranya pada wanita
dewasa yang berumur jauh di
atasnya menjadikan pemuda itu
sangat menikmati hubungan
gelapnya dengan Bu Henny.
Tubuh wanita itu putih mulus
dengan wajah manis
menggairahkan, buah dada yang
begitu menantang dengan
ukuran yang besar ditambah lagi
dengan goyang tubuhnya yang
aduhai menjadikannya benar-
benar sempurna di mata Andi.
Dari jauh ia menatap tajam ke
arah Bu Henny yang kini duduk
di pinggiran kolam itu, tampak
jelas saat wanita itu sedikit
mengangkang memperlihatkan
daerah kemaluannya yang
ditumbuhi bulu-bulu halus. Itu
adalah bagian yang paling disukai
Andi, dalam setiap hubungan
seks yang mereka lakukan Andi
tak pernah sekalipun
melewatkan kesempatannya
untuk menjilati daerah itu.
Aromanya yang khas dengan
permukaan bibir vagina yang
merah merekah menjadikannya
selalu tampak menantang dan
membangkitkan nafsu birahi.
Umur Bu Henny sudah lebih dari
empat puluh tahun justru
menambah gairah pemuda itu, ia
merasa benar-benar
mendapatkan apa yang ia
inginkan dari Bu Henny. Gairah
dan nafsu birahi yang selalu
membara, kedewasaan berfikir
maupun teknik bermain cinta
yang begitu ia sukai semua ia
dapatkan darinya. Kehangatan
tubuh wanita bersuami itu
sungguh cocok dengan selera
Andi. Kehangatan yang tak
pernah sekalipun ia dapatkan
dari wanita muda, apalagi ABG
yang sok seksi seperti yang
banyak terdapat di kota-kota
besar. Ia sudah bosan dan muak
dengan anak-anak kecil yang
murahan dan hanya mengenal
seks secara pas-pasan itu.
Namun hubungannya dengan Bu
Henny kini seperti memberinya
pengalaman lebih tentang seks
dan segala misteri yang ada di
dalamnya. Teknik-teknik
menikmati senggama yang
sebelumnya hanya ia baca dari
buku tuntunan seks itu kini
dapat ia praktikkan dan rasakan
kenikmatannya dari tubuh Bu
Henny. Bahkan Bu Henny seperti
menuntunnya ke arah
kesempurnaan teknik seks yang
hari demi hari semakin terasa
memabukkan.
Beberapa saat memandangi
tubuh bugil itu membuat Andi
kembali terangsang. Iapun
kemudian beranjak bangun dari
tempat tidur dan menyambar
sebuah handuk lalu berjalan
menghampiri Bu Henny di pinggir
kolam itu. Sambil tersenyum Bu
Henny menyambutnya dengan
sebuah kecupan mesra, Andi
merangkulnya dari belakang dan
dengan perlahan kemudian
mereka masuk ke kolam dan
berenang dengan bebas. Mereka
asik bermain dengan air, saling
menyiram sambil sesekali
menggelitik daerah vital.
Keduanya bercanda puas dengan
sangat bebas. Dunia bagaikan
milik mereka berdua di tempat
itu. Bu Henny memang sengaja
memesan villa dengan bangunan
dan lokasi khusus yang jauh dari
keramaian, dengan segala
fasilitas yang bersifat pribadi
seperti kolam, taman dan pantai
pribadi yang tertutup untuk
tamu lain semua menjadi milik
mereka berdua. Dengan sepuas
hati mereka menghabiskan sisa
waktu siang hari itu untuk
bermain di kolam maupun di
pantai, berenang kemudian saling
berkejaran di pantai dan taman
villa itu. Tak ketinggalan mereka
melakukan hubungan seks yang
cukup seru di kolam renang,
hingga hari itu mereka benar-
benar sangat ceria.
Senjapun tiba, kedua manusia
yang dimabuk nafsu birahi itu
rupanya sudah terlalu lelah
untuk kembali melakukan
senggama seperti yang mereka
perbuat kemarin. Kini keduanya
tampak duduk di sebuah sofa di
teras villa itu sambil menikmati
snack dan minuman ringan yang
mereka pesan. Beberapa saat
kemudian dua orang pelayan
hotel mengantarkan makan
malam yang mewah sekalian
menata kembali kamar yang
berantakan oleh permainan seks
yang mereka lakukan hari
sebelumnya. Kedua orang
pelayan itu seperti heran melihat
keadaan kamar yang cukup
berantakan, tapi sedikitpun
mereka tak berani mengeluh
ataupun bercanda pada kedua
tamunya karena Bu Henny
memang membayar villa termahal
ditambah dengan kondisi khusus
yang membuat mereka menjadi
tamu terpenting yang paling
dihormati.
Setelah menghabiskan makan
malam yang besar dengan menu
penuh gizi disertai minuman
energi untuk pemulih tenaga itu
mereka beranjak naik ke tempat
tidur. Bu Henny menyalakan
televisi dan memprogram sebuah
film horor dari laser disc. Sejenak
kemudian mereka sudah terlihat
asik saling mendekap sambil
menyaksikan film itu hingga larut
malam sebelum lalu mereka
tertidur saling mendekap mesra.
Dua hari itu mereka habiskan
dengan mengumbar nafsu birahi
sepuas-puasnya hingga kini
mereka perlu istirahat yang
panjang untuk memulihkan
stamina mereka. Hari ketiga
mereka habiskan dengan
membaca berita dari majalah
yang disediakan hotel. Siang
harinya mereka mengambil
sebuah program hiburan
menyelam di laut sekitar pulau
itu untuk menyaksikan
keindahan bawah laut berupa
ikan hias dan karang yang
beraneka ragam. Keduanya
melakukan itu untuk melengkapi
hiburang dan selingan dari
tujuan utama mereka, meraih
kepuasan seks bebas!
Masih di pulau kecil lepas pantai
tenggara pulau Bali, Bu Henny
dan Andi menghabiskan liburan
satu minggu mereka. Keduanya
terlihat asyik duduk menikmati
matahari terbenam di ufuk
barat. Warna kemerahan
bercampur birunya laut semakin
terlihat indah dengan
terdengarnya lagu-lagu yang
dimainkan grup hiburan hotel
diiringi alat musik akustik spanyol
yang eksotik. Pasangan itu
mengambil tempat duduk di
pojok kanan sebuah hamparan
taman rumput dan bonsai yang
indah, sedikit terpisah dari tamu
yang lain. Mereka tampak
sedang menikmati minuman
ringan dan seporsi besar sea
food berupa lobster dan soup
kepiting kegemaran Andi.
Sesekali keduanya tampak
tertawa kecil bercanda ria
membicarakan kisah-kisah lucu
yang mereka alami.
Beberapa saat kemudian ketika
mereka sedang asik bercanda
seorang wanita cantik berumur
kurang lebih sama dengan Bu
Henny datang dari arah
belakang mengejutkan mereka.
Begitu dekat wanita itu langsung
menepuk pundak Bu Henny yang
sama sekali tak melihat
kedatangannya.
"Selamat malam pengantin baru",
ucapnya pada Bu Henny, wanita
itu langsung membalikkan badan
terkejut mendapat sentuhan
tiba-tiba itu. Tapi sesaat setelah
mengetahui siapa yang datang,
matanya tampak berbinar penuh
keceriaan.
"Eeeiihh.., Rani.., aduuh jantungku
hampir copot.., uuhh hampiir aja
aku mati kaget Ran, eh ngapain
kamu di sini dan kok kamu tahu
aku disini?".
"Aduh Hen, aku tuh nyari kamu
dari rumah sampai ke kolong
jembatan tahu nggak, susaah
banget".
"lantas siapa yang ngasih info
kalu aku di sini".
"Lho kan kamu sendiri yang
cerita sama aku sebelum
berangkat, kalau kamu mau
liburang ke sini".
"Oh iya aku lupa".
"Jelas lupa dong, lha kamu lagi
bulan madu kayak gini gimana
nggak lupa daratan?", sahut
wanita itu menggoda Bu Henny.
"Idiih kamu nyindir yah?, Awas
tak jitak kamu", lanjut Bu Henny
sambil mengacungkan tangannya
ke arah wanita itu.
"Jitak aja, ntar aku buka kartu
kamu di suami kamu, ya nggak?",
sergahnya tak mau kalah.
"Alaa.., kalau yang itu sih lapor
aja, aku sih sekarang sudah
punya jagoan, ngapain takut
mikirin si botak jelek itu, huh
dasar tua bangka.., moga aja dia
mati ketabrak kereta api di Luar
negeri, toh paling dia juga lagi
nyari jajanan di jalan tuh, siapa
nggak tahu sih pejabat
pemerintah.., eh ngomong-
ngomong aku sampai lupa
ngenalin Andi sama kamu, nih dia
Arjunaku yang sering
kuceritakan sama kamu, Ran.
Andi ini Tante Rani, teman akrab
ibu dari sejak di SMA dulu".
"Halo Tante.., saya Andi", kata
pemuda itu sambil mengulurkan
tangan pada wanita rekan Bu
Henny itu. Sejak tadi ia cuma
memperhatikan kedua wanita
yang tampak saling akrab itu.
"Halo juga Andi, Bu Henny pernah
juga cerita tentang kamu".
"Eh Ran, kamu ngapain ke sini,
pasti deh ada masalah penting di
perusahaan, ada apa sih?" tanya
Bu Henny penasaran pada Tante
Rani, namun raut wajah wanita
itu langsung berubah muram
saat Bu Henny bertanya.
"Aku ada masalah lagi sama
suamiku, Hen", jawabnya sambil
menunduk, wanita itu tampak
sedih.
"Ya ampuun Ran, aku kan sudah
bilang sama kamu seribu kali,
kalau suami kamu bikin ulah,
kamu harus balas. Jangan bodoh
gitu dong ah, jangan sok setia
begitu. Eh tahu nggak biar kamu
nggak cerita sama aku, tapi aku
sudah tahu masalah kamu. Pasti
suami kamu nyeleweng lagi kan?
Eh Ran, Kamu harus sadar tahu
nggak, semua yang namanya
pejabat itu bangsat, denger yah,
bangsat, nggak bisa dipercaya.
Kamu susah amat jadi orang
setia. eehh, suami kamu nikmat-
enakan di luar sana tidur sama
gadis-gadis muda, sadar Ran,
kamu harus gitu juga, jangan
kalah", oceh Bu Henny panjang
pada Tante Rina yang masih
tertunduk. Bu Henny
melanjutkan omelan dan
nasehatnya pada wanita itu
dengan penuh amarah. Ia seperti
tak tega jika teman baiknya itu
dijadikan bulan-bulanan oleh
sumai yang brengsek seperti
umumnya pejabat pemerintah.
"Atau gini aja deh, aku nggak
mau kamu jadi kusut kayak
begini, sebagai sahabat dekat
kamu, aku siap ngebantuin kamu
supaya bisa ngelupain masalah
ini, okay?", Bu Henny memberi
alternatif pada Tante Rani yang
sedari tadi hanya bisa terdiam
seribu basa.
Bu Henny melanjutkan kata-
katanya dengan penuh
semangat, "Okay Ran, ini mungkin
akan ngejutin kamu, tapi itupun
terserah apakah kamu mau
terima atau tidak ini hanya ide,
kalau kamu terima ya bagus
kalaupun nggak juga nggak apa-
apa kok, dengerin yah..", sejenak
ia menghentikan kata-katanya
lalu beberapa saat kemudian ia
melanjutkan, "malam ini kamu
boleh gabung sama kita berdua,
maksudku Andi dan aku, aku
nggak keberatan kok kalau
Arjunaku harus melayani dua
wanita sekaligus, toh aku sendiri
rasanya nggak cukup buat dia,
ya nggak An?" katanya sembari
melirik pada Andi.
Pemuda itu langsung terkejut,
namun sebelum ia sempat
berkata Bu Henny sudah kembali
melanjutkan ocehannya, "Tapi,
Bu.."
"Alaa.., nggak pakai tapi tapi lagi
deh, toh kamu juga pasti senang
kan?, lagi pula ibu ingin lihat apa
kamu sanggup ngalahin kita
berdua".
"Tapi Hen", sergah Tante Rani.
"Eh kamu nggak usah malu-malu,
pokoknya lihat saja nanti yah,
ayo sekarang yang penting kita
bisa senang sepuas puasnya,
umbar dan raih kepuasan. Nggak
ada yang berhak ngelarang
kamu Ran", lanjut Bu Henny tak
mau mengalah.
Sementara Andi dan Tante Rani
hanya terdiam dan saling melirik.
Andi yang sejak pertama telah
memperhatikan bentuk tubuh
Tante Rani yang tak kalah indah
dari Bu Henny kini merasakan
dadanya berdebar keras. Sudah
tergambar di benaknya tubuh
dua wanita paruh baya yang
sama-sama memiliki tubuh
bahenol itu akan ia tiduri
sekaligus dalam satu permainan
segi tiga yang tak pernah ia
lakukan sebelumnya. Dua orang
istri pejabat pemerintah dengan
wajah cantik manis dan kulit
yang putih mulus itu akan ia
nikmati sepuas hati.
Belum sempat ia berpikir banyak,
Bu Henny tiba-tiba memecahkan
keheningan.
"Heh ngelamun kalian berdua
yah, ntar aja di kamar lihat
kenyataannya pasti asiik, ya
nggak. Sekarang ayoh pesen
minuman lagi", katanya sambil
melambaikan tangan pada
pelayan bar.
"Dua bir lagi yah, kamu apa Ran,
oh yah kamu kan nggak biasa
minum".
"Apa aja deh, Hen".
"Kasih Gin Tonic aja deh Mas",
lanjut Bu Henny pada pelayan
itu.
"Baik Bu, saya ulangi, Dua Bir dan
Satu Gin Tonic", ulang si pelayan.
Sesaat kemudian mereka telah
terlihat asik berbincang sambil
tertawa-tawa kecil. Beberapa
botol minuman telah mereka
habiskan hingga kini ketiganya
tampak mulai mabuk.
Pembicaraan mereka jadi ngolor
ngidur tak karuan diselingi tawa
cekikikan dari kedua wanita itu.
Pukul setengah sepuluh lewat,
mereka bertiga meninggalkan
bar terbuka menuju ke villa
tempat Andi dan Bu Henny.
Ketiga orang itu tampak saling
berpelukan sambil sesekali
tangan-tangan nakal mereka
saling mencubit. Obsesi mereka
sudah dipenuhi bayangan yang
sama akan apa yang segera
akan mereka lakukan di kamar
itu, hingga begitu masuk kamar
ketiganya langsung saling
menyerang di atas tempat tidur
yang berukuran besar itu.
Dengan nafsu menggelora dan
nafas yang terdengar turun
naik, ketiganya langsung saling
melepas pakaian sampai mereka
semua telanjang bulat dan
memulai permainan segitiga itu.
Andi berbaring telentang
menghadap ke atas lalu dengan
cepat Bu Henny menyambar
kemaluan Andi dan
mempermainkan penis yang telah
setengah tegang itu dengan
mulutnya. Ia mulai menjilat kepala
penis sebesar buah ketimun itu
dengan penuh nafsu, sementara
itu Andi menarik pinggul Tante
Rani dan menempatkan wanita
itu mengangkang tepat di atas
wajahnya sehingga daerah
sekitar kemaluan wanita itu
terjangkau oleh lidah dan bibir
Andi yang siap menjilatinya.
Pemuda itu menarik belahan bibir
vagina Tante Rani dan mulai
menjilat dengan lidahnya.
Permainan segitiga itu mulai
sudah, Bu Henny mengkaraoke
penis Andi dan pemuda itu
memainkan lidah dan menyedoti
daerah vagina Tante Rani. Suara
desahan kini mulai terdengar
memecah keheningan suasana
malam itu. Decakan suara lidah
Andi yang bermain dipermukaan
vagina Tante Rani mengiringi
desahan wanita itu yang
menahan nikmat dari arah
selangkangnya. Sementara itu
Andi sendiri mulai merasakan
kenikmatan dari penisnya yang
keluar masuk mulut Bu Henny.
Adegan itu berlangsung
beberapa saat sebelum kemudian
Bu Henny dengan bernafsu
mengambil posisi menunggang di
atas pinggul Andi dan langsung
memaksukkan penis pemuda itu
ke dalam liang vaginanya. "Sreep
bless", penis besar dan panjang
itu menerobos masuk ke dalam
liang vagina Bu Henny.
"aahh.., enaak", desahnya begitu
terasa penis itu membelah
dinding vagina yang seperti
terlalu sempit untuk penis
pemuda itu.
Lain halnya dengan Tante Rani
yang sejak pertama terus
mendesah keras menahan
kenikmatan yang diberikan Andi
lewat lidahnya yang menjilati
seluruh dinding dan detil-detil
alat kelamin wanita itu.
Ukurannya tampak lebih tebal
dari milik Bu Henny, belahan bibir
vagina Tante Rani lebih lebar
hingga liangnya tampak lebih
nikmat dan menggairahkan.
Mengimbangi kenikmatan dari
lidah Andi, Tante Rani kini meraih
buah dada Bu Henny yang
bergelantungan berayun seiring
gerakannya di atas pinggul Andi.
Kedua wanita yang berada di
atas tubuh pemuda itu saling
berhadapan dan saling meraih
buah dada dan saling meremas
membuat adegan itu menjadi
semakin panas.
"oouuhh Hen, nikmat sekali
ternyata.., oohh kamu benar Hen
oohh sedot terus vagina Tante,
And.., ooh enaak", jerit Tante
Rani merasakan nikmat itu,
nikmat di selangkangannya dan
nikmat di buah dadanya yang
teremas tangan Bu Henny.
"Kamu mau rasain yang ini Ran?
uuh, bakalan ketagihan kamu
kalau udah kesentuh buah penis
ini", Bu Henny menawarkan
posisinya pada Tante Rani yang
sejak tadi tampak heran oleh
ukuran penis Andi yang super
besar dan panjang itu. Ia
kemudian mengangguk
kegirangan sambil beranjak
merubah posisi mereka. Matanya
berbinar dengan perasaan
setengah tak percaya ia
memandangi buah penis itu.
"Uhh besarnya penis ini Hen,
pantas kamu jadi gila seks
seperti ini.., ooh", serunya
keheranan.
"Ayolah segera coba..", kata Bu
Henny sambil menuntun pinggul
wanita itu menuju ke arah penis
yang sudah tegang dan keras
itu. Namun sebelumnya ia
menyempatkan diri menjilati
vagina Tante Rani yang tampak
merah menggairahkan itu.
"Aduuh Ran, bagusnya bentuk
vagina kamu..", seru wanita itu
sambil menjulurkan lidahnya ke
arah kemaluan Tante Rani.
Sejenak ia menyempatkan diri
memberi sentuhan lidahnya pada
vagina Tante Rani.
"Iiihh kamu Hen, aku udah nggak
sabar nih katanya sambil
menggenggam batang kemaluan
Andi. Kemudian dengan gesit di
tuntunnya penis itu sampai
permukaan vaginanya yang
tampak basah oleh air liur Andi
dan Bu Henny Dan.., "Sreett",
"Auuww Andii.., vaginaku rasanya
robek Henny aduuh..", jeritnya
tiba-tiba saat merasakan penis
Andi yang menerobos masuk
liang vaginanya. Lubang itu
terasa sangat sempit hingga ia
merasakan sedikit perih seperti
waktu merasakan pecah
perawan di malam pengantin
barunya dulu. Namun beberapa
saat kemudian ia mulai
merasakan kenikmatan maha
dahsyat dari penis besar itu. Ia
mulai bergoyang perlahan, rasa
perih telah berubah menjadi
sangat nikmat.
"uuhh.., aahh.., oohh enaakk, Andi
oohh Hen, baru pertama kali aku
ngerasain penis segede ini Hen,
oohh pantas kamu begitu senang
berselingkuh.., ooh Hen.., aku
bakalan ketagihan kalau seperti
ini nikmatnya.., oohh", wanita itu
mulai mengoceh saat menikmati
penis besar Andi yang keluar
masuk liang vaginanya.
Sementara Bu Henny kini
menikmati permainan lidah Andi
pada permukaan vaginanya yang
berada tepat di atas wajah pria
itu. Andi sesekali menyedot keras
clitoris Bu Henny yang merah
sebesar biji kacang di celah
vaginanya hingga wanita itu
berteriak geli. Dua orang wanita
itu kembali saling meremas buah
dada. Keduanya dalam posisi
berhadap-hadapan. Tangan
Andipun sebelah tak mau
ketinggalan meremas sebelah
susu Bu Henny yang tak sempat
diremas Tante Rani. Bergilir
diraihnya payudara montok
kedua wanita yang menidurinya
itu. Penisnya yang tegang terus
keluar masuk oleh gerakan naik
turun Tante Rani di atas
pinggulnya. Goyangan wanita itu
tak kalah hebatnya dengan Bu
Henny, ia sesekali membuat
putaran pada poros pertemuan
kemaluannya dengan penis Andi
sehingga kenikmatan itu semakin
sensasional. Namun itu hanya
dapat ia tahan selama lima belas
menit, ketika Andi ikut menekan
pinggangnya ke atas
menghantam posisi Tante Rani,
wanita itu berteriak panjang
dengan vagina yang berdenyut
keras dan cairan kelamin yang
tiba-tiba meluncur dari dasar
liang rahimnya.
"oohh Anndii Taantee keluaarr..,
oohh enaak, Henny aku nggak
kuat lagi oohh.., nikmatnya penis
ini.., ooh enaakk", teriaknya
panjang sebelum kemudian
terkapar disamping Andi dan Bu
Henny yang masih ingin
melanjutkan permainan itu. Andi
bangkit sejenak dan memberikan
ciuman pada Tante Rani, lau
mengatur posisi baru dengan Bu
Henny.
"Ayo Bu, kita lanjutin mainnya..,
istirahat dulu ya Tante", seru
Andi pada Tante Rani.
"Baiklah, aku mau lihat kalian
main aja", jawabnya sembari
kemudian berbaring memandangi
Andi dan Bu Henny yang kini
saling tindih meraih kepuasan.
Kedua orang itu sengaja
menunjukkan gaya-gaya bermain
yang paling hot hingga membuat
Tante Rani terheran-heran
menyaksikannya. Goyangan
tubuh Bu Henny yang begitu
gesit di atas tubuh Andi
sementara pemuda itu
memainkan buah dada besar Bu
Henny yang bergelantungan
dengan penuh nafsu. Suara
desah nafas yang saling
memburu dari keduanya
terdengar sangat keras dan
terpatah-patah akibat menahan
kenikmatan dahsyat dari kedua
kemaluan mereka yang beradu
keras saling membentur yang
menimbulkan bunyi decakan
becek. Daerah sekitar kemaluar
mereka tampak telah basah oleh
cairan kelamin yang terus
mengalir dari liang vagina Bu
Henny hingga semakin lama Andi
merasakan dinding kemaluan Bu
Henny semakin licin dan nikmat.
"Oh anak muda ini begitu
perkasanya..", benak Tante Rani
berkata kagum pada pemuda itu.
Ia begitu heran melihat
keperkasaan Andi dalam bermain
seks. Begitu tegarnya anak itu
menggoyang tubuh bongsor Bu
Henny yang bahenol itu. Andi
seperti tak tergoyahkan oleh
lincahnya pinggul wanita paruh
baya yang bergoyang di atasnya
penuh nafsu. Bahkan liang vagina
Bu Henny yang sudah punya dua
orang anak remaja itu seperti
tak cukup besar untuk
menampung batang penis Andi
yang keluar masuk bak rudal
nuklir. Bahkan kini hanya
beberapa menit saja mereka
bermain Bu Henny sudah tampak
tak dapat lagi menguasai
jalannya permainan itu. Wanita
itu kini mendongak sambil
menarik rambutnya untuk
menahan rasa nikmat yang
begitu dahsyat dari liang
vaginanya yang terdesak oleh
penis pemuda itu.
"Auuhh.., oohh.., mati aku Ran..,
enaak.., oohh.., Andi sayaang..,
ooh remas terus susu ibu An",
teriak wanita itu sembari
menggelengkan kepalanya liar
kekiri dan kanan untuk berusaha
menahan rasa klimaks yang
diambang puncaknya itu.
Tante Rani semakin terpesona
melihat gerakan liar Bu Henny
yang tampak begitu
menggodanya untuk kembali
mencoba tubuh Andi. Bu Henny
tampak begitu menikmatinya
dengan maksimal sampai
sehisteris seperti yang ia lihat.
Keinginannya seperti bangkit
kembali untuk mencoba lagi
kenikmatan dahsyat dari buah
penis besar yang kini tambak
semakin bengkak dan keras itu.
Menyaksikan hal itu ia lalu
bangkit dan mendekati kedua
orang yang sedang bermain itu.
Andi menyambut Tante Rani
dengan mengulurkan tangannya
ke arah vagina wanita itu, ia
langsung meraba permukaannya
yang masih basah oleh caiiran
kelamin, lalu dua jarinya masuk
ke liang itu dan mengocok-
ngocoknya hingga membuat
Tante Rani merasa sedikit
nikmat. Wanita itu membalas
dengan kecupan ke arah mulut
Andi hingga mereka saling
mengadu bibir dan menyedot
lidah. Permainan itu menjadi seru
kembali oleh teriakan nyaring Bu
Henny yang kini terlihat sedang
berada menjelang puncak
kenikmatannya. Goyang
tubuhnya semakin liar dan tak
karuan sampai kemudian ia
berteriak panjang bersamaan
dengan menyemburnya cairan
hangat dan kental dari dalam
rongga rahim wanita itu.
"oouu.., aakuu keeluaarr.., aahh
enaak.., ooh..", jeritnya dengan
tubuh yang tiba-tiba kejang
kemudian lemas tak berdaya.
"Ouuh hebatnya anak muda ini",
benak Tante Rani kagum pada
Andi setelah berhasil membuat
Bu Henny terkapar.
"Sialan Ran, aku kok cepat
keluar kayak gini yah?", seru Bu
Henny sambil melepas gigitan
bibir vaginanya pada penis Andi
yang masih keras dan perkasa
itu.
"Memang kamu bener-bener jago
Andi.., beri Tante kesempatan
lagi buat menikmatinya.., oohh,
sini kamu yang di atas dong
sayang", ajak Tante Rani setelah
Bu Henny selesai dan
menyamping.
Ia kemudian berbaring pasrah
membiarkan pemuda itu
menindihnya dari arah atas. Andi
sejenak memegangi kemaluannya
yang masih tegang dan kemudian
dengan perlahan mencoba masuk
lagi ke dalam liang vagina Tante
Rani. Wanita itu mengangkat
sebelah kakinya agak ke atas
dan menyamping hingga belahan
vagina itu tampak jelas siap
dimasuki penis Andi. Ia langsung
terhenyak dan mendesah
panjang saat kembali
dirasakannya penis itu
menerobos masuk melewati
dinding vaginanya yang terasa
sempit.
"Ohh.., yang pelan aja An..,
enaakknya", pinta Tante Rani
sambil meresapi setiap milimeter
pergesekan dinding vaginanya
dengan buah penis Andi.
Andi mulai bergoyang dengan
perlahan seperti yang diinginkan
wanita itu. Tante Rani meremas
sendiri buah dadanya yang
ranum sementara Andi meraih
kedua kakinya dan
membentangkannya ke arah kiri
dan kanan sehingga membuka
selangkangan wanita itu lebih
lebar lagi. Tak ayal gaya itu
membuat Tante Rani berteriak
gila menahan nikmatnya penis
Andi yang terasa lebih dalam
masuk dan membentur dasar
liang vaginanya yang paling
dalam.
"Aahh.., oohh hebatnya kamu
Andi.., oohh Henny nikmat sekali
henn.., oouuhh enaakk.., ooh
genjotlah yang keras An.., ooh
semakin nikmat oohh pintaar..,
oohh yaahh.., mm.., lezaatt.., oohh
Andi.., pantas kamu senang sama
dia Hen.., oohh ampuun enaknya..,
oohh pintar sekali kamu Andi..,
oohh", desah Tante Rani
setengah berteriak. Pantatnya
ikut bergoyang mengimbangi
kenikmatan dari hempasan tubuh
Andi yang kian menghantam
keras ke arah tubuhnya. Penis
besar itu benar-benar
memberinya sejuta sensasi rasa
yang tak pernah ia rasakan
sebelumnya. Kenikmatan dahsyat
yang membuatnya lupa diri dan
berteriak seperti orang gila.
Dijambaknya sendiri rambutnya
yang tergerai indah sampai ia
terlihat seperti orang yang
sedang dimasuki roh setan. Tiba-
tiba ia berguling dan segera
menindih tubuh pemuda itu dan
menggoyang turun naik sambil
berjongkok. Jari telunjuknya
berusaha meraba daerah
kemaluannya sendiri untuk
membuat clitoris sebesar biji
kacang di celah bibir
kewanitaannya mendapat
sentuhan lebih banyak lagi dari
kulit tebal penis Andi yang
terasa begitu nikmat membelai
permukaan vaginanya. Hempasan
demi hempasan dari tubuh
pemuda itu berusaha
diimbanginya dengan berteriak
menahan nikmatnya benturan
penis Andi. Sesekali ia membalas
dengan juga menghempaskan
tubuh dan pantatnya dengan
keras, namun gerakan itu justru
semakin membuatnya tak dapat
bertahan. Kenikmatan maha
dahsyat itu kembali membuatnya
menggapai puncak permainan
untuk yang kedua kalinya. Tak
dapat ditahannya akibat dari
sebuah genjotan keras yang
membuat clitoris sebesar biji
kacang di celah vaginanya masuk
ke dalam liang itu dan tersentuh
kedahsyatan penis Andi yang
perkasa. Dengan sepenuh tenaga
ia berteriak keras sekali sambil
menghempaskan tubuhnya yang
bahenol itu sekeras-kerasnya.
"Aoowww.., oohh.., aku keluaar
lagii.., oohh enaak Andii.., oohh
uuhh.., air maniku tumpah.., oohh,
nikmat sekali oohh.., nanti main
lagi aahh", teriaknya panjang.
Andi merasakan denyutan keras
pada vagina Tante Rani yang
sekaligus menyemburkan cairan
hangat dan memenuhi rongga
vagina itu. Liang kemaluan itu
berubah menjadi sangat licin dan
nikmat hingga Andi terangsang
untuk terus menggoyang
pinggulnya. Direngkuhnya pinggul
itu, ia mendekap erat sambil
terus menggoyang memutar
poros pantatnya hingga
penisnya seperti mengaduk-aduk
isi dalam vagina Tante Rani.
Namun wanita itu merasakan
kegelian yang dahsyat.
Kenikmatan yang tadinya begitu
hebat tiba-tiba berubah menjadi
rasa geli yang seakan
membuatnya ingin melepaskan
penis Andi dari dalam vaginanya.
Namun pemuda itu tampak
semakin asik menggoyang dan
menciumi sekujur tubuhnya
penuh nafsu. Hingga tak
dihiraukannya gerakan meronta
Tante Rani yang berusaha
melepaskan diri akibat rasa geli
yang tak dapat ditahannya lagi.
"aawww.., geelii.., ampun sayang
Tante nyerah lepasin Tante
dong.., gelii", teriaknya memohon
pada Andi. Dengan sedikit
perasaan kecewa Andi
menghentikan gerakannya, dan
melepaskan pelukannya pada
pinggul Tante Rani yang langsung
saja terjatuh lemas.
"Ohh. Tante nggak kuat lagi
Andi.., ooh hebatnya kamu, sudah
dua kali tante kamu bikin keluar,
gila kamu. Benar-benar jantan,
Hen, kamu sungguh beruntung..,
oohh nikmatnya", lanjutnya
sambil membelai kemaluan Andi
yang masih saja tegak tak
tergoyahkan. Dikecupnya kepala
penis itu dengan lembut lalu ia
meraih batangnya dan tanpa
diminta mengkaraoke pemuda
itu. Andi tersenyum melihatnya
lalu memberikan belaian pada
rambut wanita itu.
Sementara Bu Henny masih
terpaku menyaksikan kehebatan
Andi, tak pernah sebelumnya ia
bayangkan seorang lelaki muda
seperti Andi membuat dua orang
wanita paruh baya seperti
dirinya dan Tante Rani menyerah
pada keperkasaan dan
kejantanannya. Bahkan ia telah
membuat Tante Rani meringis
dan memelas memohon Andi
untuk berhenti, betapa
dahsyatnya keperkasaan
pemuda itu. Kini ia hanya
memandangi Tante Rani yang
tengah berusaha melanjutkan
birahi anak itu yang belum juga
tuntas. Dilihatnya jam dinding,
"Sudah jam satu dini hari, ia
sanggup bertahan selama itu,
oohh hebatnya", batin Bu Henny.
Tiga jam lebih pemuda itu mampu
bertahan dari serangan ganas
kedua wanita dewasa itu. Kini
dengan sisa tenaganya Tante
Rani dan Bu Henny kembali
mencoba memuaskan Andi.
Bergilir mereka melakukan
karaoke sambil menunggu saat
vagina mereka siap untuk
menerima masuknya penis besar
Andi. Secara bergilir juga mereka
memberi kesempatan pada Andi
untuk menjilati daerah kemaluan
mereka untuk kembali
membangkitkan nafsu birahi itu.
Dan beberapa saat kemudian
mereka berhasil dan memulai lagi
permainan segi tiga itu. Masih
bergilir kedua perempuan itu
saling menukar posisi untuk
mengimbangi kekuatan Andi.
Bergantian mereka meraih
kenikmatan dari penis besar
sang pemuda perkasa itu,
beragam gaya mereka pakai
agar tidak cepat keluar. Namun
keperkasaan Andi memang
benar-benar dahsyat hingga
salah satu dari mereka yaitu Bu
Henny kembali terkapar meraih
puncak kenikmatan dari penis
Andi.
"Ohh Tante.., sebentar lagi saya
keluar", kata Andi tiba-tiba saat
memulai permainannya dengan
Tante Rani setelah membuat Bu
Henny terkapar.
"Ohh kamu kuat sekali An, kalau
nggak keluar sekarang mungkin
Tante dan Bu Henny nggak
sanggup lagi, Tante sudah kamu
bikin keluar tiga kali, dan juga Bu
Henny.., sekarang keluarin yah
sayang..", rajuk Tante Rani pada
pemuda itu.
"Baiklah Tante, saya nggak akan
nahan lagi, ayo kita mulai",
ajaknya sembari memeluk tubuh
bugil Tante Rani dan langsung
menusukkan kemaluannya dalam
liang vagina wanita itu.
Mereka kembali bermain, tapi kini
dengan gerakan pelan dan
mesra seperti dua orang yang
saling jatuh cinta. Diiringi
kecupan dan remasan pada
payudara Bu Rani yang ranum
itu Andi terus berusaha meraih
kepuasannya secara maksimal.
Hingga beberapa puluh menit
kemudian ia tampak mulaui
mempercepat gerakannya
secara bersamaan dengan Tante
Rani yang juga mengalami hal
yang sama.
"Naah Tante.., saya mau keluar..,
ooh goyang yang keras.., oohh
tekan terus tante.., oohh
memeknya tante jepit lagi.., oohh
nikmat sekali.., oohh", terdengar
pemuda itu menjerit pelan
meresapi kenikmatan dari tubuh
Tante Rani.
"Tante jugaa.., Andii.., ooh penis
kamu panjang sekali.., oohh
enaak nikmatnya.., oohh remas
yang keras susuku Andi.., oohh
susu tante oohh teruus.., tante
keluaarr lagii.., oohh enaak", jerit
Tante Rani.
"Saya juga keluaarr Tante..,
oohh enaknya.., kocok terus
Tante.., oohh air mani saya mau
nyemprot.., aahh", jerit Andi
pada waktu yang bersamaan.
Tiba-tiba Bu Henny yang sejak
tadi hanya melihat mereka
bangkit dan mendekati Andi.
"Cabut An sini semprot ke muka
ibu, ibu pingin minum sperma
kamu cepaat", teriaknya.
"Baik Bu.., oohh.., minum Bu..,
oohh", teriak Andi sambil berdiri
di hadapan Bu henny yang
mendongak tepat di bawah penis
yang menyemprotkan cairan
sperma itu. Lebih dari empatkali
ia menyemprotkan cairan itu ke

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

HOME

U-ON


Teacher & Student (174)
Lesbian (232)
Double Penetration (84)
Masturbation (222)
Doctor & Nurse (285)
Handjob (60)
Sunny Leone Sex Video
Indonesian Porn Video
Japan School Girl Sex
mrs Teacher Sex In Class
3 Teen Girls Fucking 1 Man
Sex In The Bathroom
Indian Very Young Wife RapE Video.3gp
Indian Actress Madhu Sharma Sex Video.3gp
School Girl 1st Time Sex Video (3.7MB).3gp
Katrina Kaif New Sex Video (4.5MB).3gp
College Girl Ankita Lokhande Sex Video.3gp