watch sexy videos at nza-vids!
Skandal sex . Artis hot . Korea sex girl . Pinoy sex . Cerita dewasa sex . Artis indo hot . Katrina porn 3gp . Video sex


Cooltext1350940919

Bercinta dengan konglomerat

 Aku sedang menyantap makan
siang di sebuah cafe yang
terletak di lantai dasar gedung
kantorku.
Hari itu aku ditemani Pak Erwan, manajer IT perusahaanku dan Lia, sekretarisku.
Biasanya aku makan siang hanya dengan Lia, sekretarisku, untuk kemudian dilanjutkan dengan acara bobo siang sejenak sebelum kembali lagi ke kantor.
Tetapi hari itu
sebelum aku pergi, Pak Erwan
ingin bertemu untuk
membicarakan proyek
komputerisasi, sehingga aku ajak
saja dia untuk bergabung
menemaniku makan siang.
Aku dan Pak Erwan berbincang-
bincang mengenai proyek
implementasi software dan juga
tambahan hardware yang
diperlukan. Memang
perusahaanku sedang ingin
mengganti sistem yang lama,
yang sudah tidak dapat
memenuhi kebutuhan
perusahaan yang terus
berkembang. Sedangkan Lia
sibuk mencatat pembicaraan kita
berdua.
Sedang asyik-asyiknya
menyantap steak yang kupesan,
tiba-tiba HPku berbunyi. Kulihat
caller idnya.. Dari Santi.
"Hallo Pak Robert. Kapan nih
kesini lagi" suara merdu
terdengar diseberang sana.
"Oh iya. Nanti sebentar lagi saya
ke sana. Saya sedang makan
siang nih. Bapak tunggu
sebentar ya" jawabku.
"He.. He.. Sedang nggak bisa
ngomong ya Pak" Santi
menggoda.
"Betul Pak.. OK sampai ketemu
sebentar lagi ya" kataku sambil
menutup pembicaraan.
"Dari klien" kataku.
Aku sangat hati-hati tidak mau
affairku dengan Santi tercium
oleh mereka. Hal ini mengingat
Pak Arief, suami Santi, adalah
manajer keuangan di kantorku.
Kebetulan Pak Arief ini sedang
aku kirim training ke Singapore,
sehingga aku bisa leluasa
menikmati istrinya.
Seusai menikmati makan siang,
aku berkata pada Lia bahwa aku
akan langsung menuju tempat
klienku. Seperti biasa, aku minta
supaya aku tidak diganggu
kecuali kalau ada emergency.
Kamipun berpisah.. Mereka
kembali ke lantai atas untuk
bekerja, sedangkan aku
langsung menuju tempat parkir
untuk berangkat mengerjai istri
orang he.. He..
Setelah kesal karena terjebak
macet, sampai jugalah aku di
rumah Santi. Hari sudah
menjelang sore. Bayangkan saja,
sudah beberapa jam aku di jalan
tadi. Segera kuparkirkan Mercy
silver metalik kesayanganku, dan
memencet bel rumahnya. Santi
sendiri yang membukakan pintu.
Dia tersenyum gembira melihat
kedatanganku.
"Aih.. Pak Robert kok lama sih"
katanya.
"Iya.. Tadi macet total tuh..
Rumah kamu sih jauh.. Mungkin di
peta juga nggak ada" candaku.
"Bisa aja Pak Robert.." jawab
Santi sambil tertawa kecil.
Dia tampak cantik dengan baju
"you can see" nya yang
memperlihatkan lengannya yang
mulus. Buah dadanya tampak
semakin padat dibalik bajunya.
Mungkin karena sudah beberapa
hari ini aku remas dan hisap
sementara suaminya aku
"asingkan" di negeri tetangga.
Kamipun masuk ke dalam rumah
dan aku langsung duduk di sofa
ruang keluarganya. Santi
menyuguhkan orange juice untuk
menghilangkan dahagaku. Nikmat
sekali meminum orange juice itu
setelah lelah terjebak macet
tadi. Dahagakupun langsung
hilang, tetapi setelah melihat
Santi yang cantik, dahagaku
yang lainpun muncul. Aku masih
bernafsu melihat Santi, meskipun
telah lima hari berturut-turut
aku setubuhi dia.
Kucium bibirnya sambil tanganku
mengelus-elus pundaknya. Ketika
aku akan membuka bajunya, dia
menahanku.
"Pak.. Santi ada hadiah nih untuk
bapak"
"Apaan nih?" jawabku senang.
"Ini ada teman Santi yang mau
kenal sama bapak. Orangnya
cantik banget."
Lalu dia bercerita kalau dia
berkenalan dengan seorang
wanita, Susan, saat dia sedang
berolahraga di gym. Setelah
mulai akrab, merekapun
bercerita mengenai kehidupan
seks mereka. Singkat cerita,
Susan menawarkan untuk
berpesta seks sambil bertukar
pasangan di rumah mereka.
"Dia ingin coba ini bapak. Katanya
belum pernah lihat yang sebesar
punya Pak Robert" kata Santi
sambil meraba-raba kemaluanku.
"Saya sih OK saja" jawabku riang.
"Oh ya.. Nanti pura-pura saja Pak
Robert suamiku" kata Santi
sambil pamit untuk menelpon
kenalan barunya itu.
Aku dan Santi kemudian
meluncur menuju rumah Susan di
kawasan Kemang. Untung jalanan
Jakarta sudah agak lengang. Tak
lama kamipun sampai di
rumahnya yang luas. Seorang
satpam tampak membukakan
pintu garasi. Santipun
menjelaskan kalau kami sudah
ada janji dengan majikannya.
Susan menyambut kami dengan
ramah.
"Ini perkenalkan suami saya"
Seorang laki-laki paruh baya
dengan kepala agak botak
memperkenalkan diri. Namanya
Harry, seorang pengusaha
properti yang sukses. Santipun
memperkenalkan diriku pada
mereka.
Aku kagum pada rumah mereka
yang sangat luas. Dengan
perabot-perabot yang mahal,
juga koleksi lukisan-lukisan
pelukis terkenal yang
tergantung di dinding.
Bayangkan saja betapa kayanya
mereka, karena orang sekelas
aku saja kagum melihat
rumahnya yang sangat wah itu.
Tetapi aku lebih kagum melihat
Susan. Wanita ini memang cantik
sekali. Terutama kulitnya yang
putih dan mulus sekali. Ibaratnya
kalau dihinggapi nyamuk, si
nyamuk akan jatuh tergelincir.
Disamping itu bodynya tampak
seksi sekali dengan buah dada
yang besar dan bentuk tubuh
yang padat. Sekilas
mengingatkan aku pada bintang
film panas di jaman tahun 80-an..
Entah siapa namanya itu.
Merekapun menyuguhkan makan
malam. Kamipun bercerita basa-
basi ngalor ngidul sambil
menikmati hidangan yang
disediakan. Ditengah makan
malam itu, Santi pamit untuk ke
toilet. Dengan matanya dia
mengajakku untuk mengikuti dia.
"Pak, habis ini pulang aja yuk"
kata Santi berbisik perlahan
setelah keluar dari ruang makan.
"Kenapa?" tanyaku.
"Habisnya Santi nggak nafsu lihat
Pak Harry itu. Sudah tua, botak,
perutnya buncit lagi".
Aku tertawa geli dalam hati.
Tetapi aku tentu saja tidak
menyetujui permintaan Santi.
Aku sudah ingin menikmati istri
Pak Harry yang cantik sekali
seperti boneka itu. Kupaksa saja
Santi untuk kembali ke ruang
makan.
Setelah makan, kamipun ke
ruang keluarga sambil nonton
video porno untuk
membangkitkan gairah kami. Tak
lama, seorang gadis pembantu
kecil datang untuk menyuguhkan
buah-buahan. Tetapi mungkin
karena kaget melihat adegan di
layar TV home theater itu,
tanpa sengaja dia menjatuhkan
gelas kristal sehingga pecah
berkeping-keping. Kulihat tampak
Susan melotot memarahi
pembantunya itu, sedangkan si
pembantu kecil itu tampak
ketakutan sambil meminta maaf
berkali-kali.
Adegan di TV tampak semakin
hot saja. Tampak Pak Harry
mulai mengerayangi tubuh Santi
di sofa seberang. Sedangkan
Santi tampak ogah-ogahan
melayaninya.
"Sebentar Pak.. Santi mau lihat
filmnya dulu"
Aku tersenyum mendengar
alasan Santi ini. Sementara itu
Susan minta ijin ke dapur
sebentar. Akupun mencoba
menikmati adegan di layar TV.
Meskipun sebenarnya aku tidak
perlu lihat yang seperti ini,
mengingat tubuh Susan sudah
sangat mengundang gairahku.
Tak lama akupun merasa ingin
buang air kecil, sehingga akupun
pamitan ke belakang.
Setelah dari toilet, aku berjalan
melintasi dapur untuk kembali ke
ruang keluarga. Kulihat di dalam,
Susan sedang berkacak pinggang
memarahi gadis kecil
pembantunya tadi.
"Ampun non.. Sri nggak sengaja"
si gadis kecil memohon belas
kasihan pada majikannya, Susan
yang cantik itu.
"Nggak sengaja nggak sengaja.
Enak saja kamu bicara ya. Itu
gelas harganya lebih dari
setahun gaji kamu tahu!!" bentak
Susan.
"Gajimu aku potong. Biar tau
rasa kamu.."
Si gadis kecil itu terdiam sambil
terisak-isak. Sementara wajah
Susan menampakkan kepuasan
setelah mendamprat
pembantunya habis-habisan.
Mungkin betul kata orang, kalau
wanita kurang dapat
menyalurkan hasrat seksualnya,
cenderung menjadi pemarah.
Melihat adegan itu, aku kasihan
juga melihat si gadis pembantu
itu. Tetapi entah mengapa justru
hasrat birahiku semakin timbul
melihat Susan yang sepertinya
lemah lembut dapat bersikap
galak seperti itu.
"Dasar bedinde.. Verveillen!!"
Susan masih terus berkacak
pinggang memaki-maki
pembantunya. Dengan tubuh
yang putih bersih dan tinggi,
kontras sekali melihat Susan
berdiri di depan pembantunya
yang kecil dan hitam.
"Ampun non.. Nggak akan lagi
non.."
"Oh Pak Robert.." kata Susan
ketika sadar aku berada di pintu
dapur. Diturunkannya tangan
dari pinggangnya dan beranjak
ke arahku.
"Sedang sibuk ya?" godaku.
"Iya nih sedang kasih pelajaran ik
punya pembantu" jawabnya
sambil tersenyum manis.
"Yuk kita kembali" lanjutnya.
Kamipun kembali ke ruang
keluarga. Kulihat Santi masih
menonton adegan di layar
sementara Pak Harry mengelus-
elus pahanya. Aku dan Susanpun
langsung berciuman begitu duduk
di sofa. Aku melakukan "french
kiss" dan Susanpun menyambut
penuh gairah.
Kutelusuri lehernya yang jenjang
sambil tanganku meremas buah
dadanya yang membusung padat.
Susanpun melenguh kenikmatan.
Tangannya meremas-remas
kemaluanku. Dia kemudian
jongkok di depanku yang masih
duduk di sofa, sambil membuka
celanaku. Celana dalamku
dielusnya perlahan sambil
menatapku menggoda. Kemudian
disibakkannya celana dalamku ke
samping sehingga kemaluankupun
mencuat keluar.
"Oh..my god.. Bener kata Santi..
Very big.. I like it.." katanya
sambil menjilat kepala
kemaluanku.
Kemudian dibukanya celana
dalamku, sehingga
kemaluankupun bebas tanpa ada
penghalang sedikitpun di depan
wajahnya. Dielus-elusnya seluruh
kemaluan termasuk buah
zakarku dengan tangannya yang
halus. Tingkah lakunya seperti
anak kecil yang baru mendapat
mainan baru.
Kemaluankupun mulai dihisap
mulut Susan dengan rakus.
Sambil mengulum dan menjilati
kemaluanku, Susan
mengerang,emmhh.. emhh,
seperti seseorang yang sedang
memakan sesuatu yang sangat
nikmat. Kuelus-elus rambutnya
yang hitam dan diikat ke
belakang itu.
Sambil menikmati permainan oral
Susan, kulihat suaminya sedang
mendapat handjob dari Santi.
Tampak Santi mengocok
kemaluan Pak Harry dengan
cepat, dan tak lama terdengar
erangan nikmat Pak Harry saat
dia mencapai orgasmenya.
Santipun kemudian meninggalkan
Pak Harry, mungkin dia pergi ke
toilet untuk membersihkan
tangannya.
Sementara itu Susan masih
dengan bernafsu menikmati
kemaluanku yang besar. Memang
kalau kubandingkan dengan
kemaluan suaminya, ukurannya
jauh berbeda. Apalagi setelah dia
mengalami orgasme, tampak
kemaluan Pak Harry sangat kecil
dan tertutup oleh lemak
perutnya yang buncit itu. Tak
heran bila istrinya sangat
menikmati kemaluanku.
Tak lama Santipun kembali
muncul di ruang itu, dan
menghampiriku. Susan masih
berjongkok di depanku sambil
mempermainkan lidahnya di
batang kemaluanku. Santi duduk
di sampingku dan mulai
menciumiku. Dibukanya bajuku
dan puting dadakupun
dihisapnya. Nikmat sekali rasanya
dihisap oleh dua wanita cantik
istri orang ini. Seorang di atas
yang lainnya di bawah.
Sementara Pak Harry tampak
menikmati pemandangan ini
sambil berusaha membangkitkan
kembali senjatanya yang sudah
loyo.
Kuangkat baju Santi dan juga
BHnya, sehingga buah dadanya
menantang di depan wajahku.
Langsung kuhisap dan kujilati
putingnya. Sementara tanganku
yang satu meremas buah
dadanya yang lain. Sementara
Susan masih mengulum dan
menjilati kemaluanku.
Setelah puas bermain dengan
kemaluanku, Susan kemudian
berdiri. Dia kemudian melepaskan
pakaiannya hingga hanya kalung
berlian dan hak tingginya saja
yang masih melekat di tubuhnya.
Buah dadanya besar dan padat
menjulang, dengan puting yang
kecil berwarna merah muda. Aku
terkagum dibuatnya, sehingga
kuhentikan kegiatanku
menghisapi buah dada Santi.
Susan kemudian menghampiriku
dan kamipun berciuman kembali
dengan bergairah.
"Ayo isap susu ik " pintanya
sambil menyorongkan buah dada
sebelah kanannya ke mulutku.
Tak perlu dikomando lagi
langsung kuterkam buah
dadanya yang kenyal itu.
Kuremas, kuhisap dan kujilati
sepuasnya. Susanpun mengerang
kenikmatan.
Setelah itu, dia kembali berdiri
dan kemudian berbalik
membelakangiku. Diapun jongkok
sambil mengarahkan kemaluanku
ke dalam vaginanya yang
berambut tipis itu. Kamipun
bersetubuh dengan tubuhnya
duduk di atas kemaluanku
menghadap suaminya yang masih
berusaha membangunkan
perkakasnya kembali. Kutarik
tubuhnya agak kebelakang
sehingga aku dapat menciumi
kembali bibirnya dan wajahnya
yang cantik itu.
"Eh.. Eh.. Eh.." dengus Susan
setiap kali aku menyodokkan
kemaluanku ke dalam vaginanya.
Aku terus menyetubuhinya
sambil meremas-remas buah
dadanya dan sesekali menjilati
dan menciumi pundaknya yang
mulus.
Sementara itu Santi bersimpuh di
ujung sofa sambil meraba-raba
buah zakarku, sementara aku
sedang menyetubuhi Susan.
Terkadang dikeluarkannya
kemaluanku dari vagina Susan
untuk kemudian dikulumnya.
Setelah itu Santi memasukkan
kembali kemaluanku ke dalam
liang surga Susan.
Setelah beberapa menit, aku
berdiri dan kuminta Susan untuk
menungging di sofa. Aku ingin
menggenjot dia dari belakang.
Kusetubuhi dia "doggy-style"
sampai kalung berlian dan buah
dadanya yang besar bergoyang-
goyang menggemaskan. Kadang
kukeluarkan kemaluanku dan
kusodorkan ke mulut Santi yang
dengan lahap menjilati dan
mengulumnya. Benar-benar
nikmat rasanya menyetubuhi dua
wanita cantik ini.
"Ahh.. Yes.. Yes.. Aha.. Aha.. That's
right.. Aha.. Aha.." begitu erangan
Susan menahan rasa nikmat
yang menjalari tubuhnya. Hal itu
menambah suasana erotis di
ruangan itu.
Sementara Pak Harry rupanya
telah berhasil membangunkan
senjatanya. Dihampirinya Santi
dan ditariknya menuju sofa yang
lain di ruangan itu. Santipun mau
tak mau mengikuti kemauannya.
Memang sudah perjanjian bahwa
aku bisa menikmati istrinya
sedangkan Pak Harry bisa
menikmati "istriku".
Sementara itu, aku masih
menggenjot Susan secara
doggy-style. Sesekali kuremas
buah dadanya yang berayun-
ayun akibat dorongan tubuhku.
Kulihat Pak Harry tampak
bernafsu sekali menyetubuhi
Santi dengan gaya missionary.
Tak beberapa lama kudengar
erangan Pak Harry. Rupanya dia
sudah mencapai orgasme yang
kedua kalinya.
Santipun tampak kembali pergi
meninggalkan ruangan.
Sementara aku masih
menyetubuhi Susan dari
belakang sambil berkacak
pinggang. Setelah itu kubalikkan
badannya dan kusetubuhi dia
lagi, kali ini dari depan. Sesekali
kuciumi wajah dan buah
dadanya, sambil terus kugenjot
vaginanya yang sempit itu.
"Ohh.. Aha.. Aha.. Ohh god.. I love
your big cock.." Susan terus
meracau kenikmatan.
Tak lamapun tubuhnya
mengejang dan dia menjerit
melepaskan segala beban
birahinya. Akupun sudah hampir
orgasme. Aku berdiri di depannya
dan kusuruh dia menghisap
kemaluanku kembali. Sementara,
aku lirik ke arah Pak Harry, dia
sedang memperhatikan istrinya
mengulumi kemaluanku. Kuremas
rambut Susan dengan tangan
kiriku, dan aku berkacak
pinggang dengan tangan
kananku.
Tak lama akupun menyemburkan
cairan ejakulasiku ke mulut
Susan. Diapun menelan spermaku
itu, walaupun sebagian menetes
mengenai kalung berliannya.
Diapun menjilati bersih
kemaluanku.
"Thanks Robert.. I really enjoyed
it" katanya sambil membersihkan
bekas spermaku di dadanya.
"No problem Susan.. I enjoyed it
too.. Very much" balasku.
Setelah itu, kamipun kembali
mengobrol beberapa saat sambil
menikmati desert yang
disediakan. Kamipun berjanji
untuk melakukannya lagi dalam
waktu dekat.
Dalam perjalanan pulang, Santi
tampak kesal. Dia diam saja di
dalam mobil. Akupun tidak begitu
menghiraukannya karena aku
sangat puas dengan
pengalamanku tadi. Akupun
bersenandung kecil mengikuti
alunan suara Al Jarreau di tape
mobilku.
"We're in this love together.."
"Kenapa sih sayang?" tanyaku
ketika kami telah sampai di
depan rumahnya.
"Pokoknya Santi nggak mau lagi
deh" katanya.
"Habis Santi nggak suka sama
Pak Harry. Udah gitu mainnya
cepet banget. Santi nanggung
nih."
Akupun tertawa geli
mendengarnya.
"Kok ketawa sih Pak Robert..
Ayo.. Tolongin Santi dong.. Santi
belum puas.. Tadi Santi horny
banget lihat bapak sama Susan
make love" rengeknya.
"Wah sudah malam nih.. Besok aja
ya.. Lagian saya ada janji sama
orang".
"Ah.. Pak Robert jahat.." kata
Santi merengut manja.
"Besok khan masih ada sayang"
hiburku.
"Tapi janji besok datang ya.."
rengeknya lagi saat keluar dari
mobilku.
"OK so pasti deh.. Bye"
Sebenarnya aku tidak ada janji
dengan siapa-siapa lagi malam
itu. Hanya saja aku segan
memakai Santi setelah dia
disetubuhi Pak Harry tadi.
Setidak-tidaknya dia harus
bersih-bersih dulu.. He.. He..
Mungkin besok pagi saja aku
akan menikmatinya kembali,
karena Pak Arief toh masih
beberapa hari lagi di luar negeri.
Kukebut mobilku mengarungi
jalan tol di dalam kota. Semoga
saja aku masih dapat melihat film
bagus tayangan HBO di TV nanti.

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

HOME

U-ON


Teacher & Student (174)
Lesbian (232)
Double Penetration (84)
Masturbation (222)
Doctor & Nurse (285)
Handjob (60)
Sunny Leone Sex Video
Indonesian Porn Video
Japan School Girl Sex
mrs Teacher Sex In Class
3 Teen Girls Fucking 1 Man
Sex In The Bathroom
Indian Very Young Wife RapE Video.3gp
Indian Actress Madhu Sharma Sex Video.3gp
School Girl 1st Time Sex Video (3.7MB).3gp
Katrina Kaif New Sex Video (4.5MB).3gp
College Girl Ankita Lokhande Sex Video.3gp