watch sexy videos at nza-vids!
Skandal sex . Artis hot . Korea sex girl . Pinoy sex . Cerita dewasa sex . Artis indo hot . Katrina porn 3gp . Video sex


Cooltext1350940919

Berbagi sesama teman

 Hmm, kisah ini terjadi di tahun
1999.
Usia saya boleh dibilang
masih cukup muda untuk mengenal yang namanya sex.
Tetapi apa mau dikata, karena
sex itu enak maka saya menjadi
ketagihan.
Anyway, kembali ke cerita saya.
Saya mempunyai seorang temen
cewek, sebut saja namanya Vina.
Dari postur tubuhnya boleh
dijamin semua laki-laki yang
melihatnya pasti akan tergiur
untuk mencicipinya. Vina
mempunyai tinggi kurang lebih
165 cm, 47 kg dan menggunakan
bra ukuran 34B (hal itu saya
ketahui ketika saya ML sama
dia), dan kulitnya kuning langsat.
Dengan wajah layaknya cewek
kampus, dan tidak terlihat sama
sekali kalau dia juga seorang
pecinta sex bebas, sama seperti
saya.
Beruntung saya memiliki wajah
dan badan yang cukup lumayan,
sehingga saya tidak mengalami
kesulitan dalam mencari teman
untuk melepas birahi, apalagi
ditambah dengan ukuran saya
yang boleh dibilang lebih dari
rata-rata. Wajar saja kalau
teman cewek saya rajin
mengontak saya disaat mereka
butuh dan begitupun juga
sebaliknya.
Suatu hari, Vina menelpon saya.
Dia cerita bahwa dia punya
teman kost baru, dan cakep
pula. Dia juga bilang kalau
temannya itu mirip artis ternama
di ibukota, yang namanya sudah
terkenal. Dia janji mau
mengenalkan saya ke dia. Maka
kemudian saya dan Vina
membuat suatu janji pertemuan
di hari Sabtu.
Pada hari yang telah di janjikan,
saya telah membuka sebuah
kamar di daerah Juanda, dan
seperti yang telah direncanakan,
Vina datang membawa seorang
temannya yang bernama Santi.
"Tok.. tok.. tok..!" 3 kali saya
dengar ketokan pintu, maka
secara otomatis saya
membukakan pintu.
Begitu pintu terbuka, terlihatlah
Vina yang sedang tersenyum
kepada saya, dan di belakangnya
tampak temannya yang akan
dikenalkan ke saya. Dan benar
saja, temannya itu menang
benar mirip sekali dengan artis
ibukota yang Vina ceritakan.
"San, kenalin donk.. ini loh temen
gue yang gue mau kenalin ke
elu." begitu ucap Vina sambil
masuk ke kamar.
"Oh iya, gue Santi.. dan elu
sapa..?" sapanya ramah.
Saya sempat terdiam sewaktu
Santi menjulurkan tangannya,
karena saya tidak habis pikir
kalau cewek ini begitu cantiknya,
dan saya harus dapat
mencicipinya hari ini juga.
"Hmm, nama gue A.." begitu saya
sadar, langsung saya merespon
dengan julurkan tangan.Hmm,
kulitnya halus juga, pikir saya.
Kalau dari yang saya lihat, Santi
ini sedikit lebih pendek dari Vina,
tetapi dia mempunyai buah dada
yang lebih besar daripada Vina.
Kira-kira tingginya 160 cm, 45
kg, dan saya rasa ukuran
dadanya 34C, soalnya dadanya
besar sekali.
"Eh, loe berdua jangan diem gitu
donk, kasih gue minum kek..!"
tiba-tiba suara Vina memecahkan
kesunyian yang ada.
"Oh iya, sori Vinn, tuh loe ambil
aja deh di kulkas..!" jawab saya
sekenanya.
"Gini..," kata Vina. "Temen gue
Santi ini seorang janda anak
satu, tapi loe pikir deh, umurnya
baru 23 dan body-nya masih
segini, ngga kecewa donk loe
gue bawain yang kaya gini."
lanjut Vina lagi.
"Ah elu bisaan aja Vin," sahut
Santi dengan tersipu, sehingga
tampaklah wajahnya yang sedikit
memerah.
Aduh.., ini membuat saya jadi
horny saja.
Tiba-tiba saja Santi menarik Vina
ke kamar mandi.
"Ikut gue bentar deh Vin..!" kata
Santi.
Lalu Vina dengan terburu buru
juga ikut dan sambil bicara
kepada saya, "Dah loe tiduran
aja dulu di ranjang, temen gue
mau bilang sesuatu kali nih ke
gue."
Tidak lama mereka keluar dari
kamar mandi.
"Eh sori yach tadi sempet bikin
loe kaget." kata Santi.
"Eh, ngga apa-apa kok." jawab
saya masih bingung.
"Emangnya kenapa sih tadi..?"
saya masih bingung.
"Udah deh loe ngga usah tau,
urusan perempuan kok barusan,
yang penting sekarang loe
santai aja di ranjang loe dan
ikutin permainan gue." timpalnya
lagi.
"Wah-wah-wah, permainan apa
lagi nih..?" pikir saya dalam hati.
Tapi saya sudah senang sekali,
apalagi saya melihat Vina
tersenyum nakal ke arah saya.
Duh, saya jadi tambah horny
saja deh.
"Sebelum gue kasih loe ijin,
jangan sekali kali loe sentuh gue,
ok..?" kata Santi.
"Ok-ok deh..," jawab saya
meskipun saya masih agak
bingung dengan arah
permainannya.
Tiba-tiba saja Santi langsung
mendekati ke ranjang dan
segera menciumi saya di bibir.
Yach sudah otomatis saya akan
merespon juga donk. Lidah kami
saling 'bergerilya', sedangkan
saya hanya boleh telentang saja
di ranjang. Kemudian ciuman
Santi turun ke leher saya, hm..
enaknya pikirku. Dijilatinnya leher
saya, terus dia juga menjilati
kuping saya.
Tanpa sadar saya mendesah,
"Ahh, enak, San, terusin dong..!"
"Sekarang gue bukain baju loe,
tapi inget..! Tangan loe tetep
diam aja yach, jangan sentuh
gue sebelum gue kasih ijin..!"
sahutnya lagi.
"Aduh sengsara banget nih..!
Masa mau ML tapi tangan gue
ngga boleh megang-megang sih..!"
pikir saya dalam hati.
Dengan cepet Santi membuka
baju saya dan langsung dilempar.
Dengan sigapnya Santi langsung
bergerilya di dada saya,
bagaikan seseorang yang lama
tidak mendapatkan tubuh laki-
laki. Digigitnya kedua puting
saya.
"Ahh, enak gigitan loe," saya
mendesah pelan.
Samar-samar saya melihat Vina
duduk di samping saya sambil
memperhatikan wajah saya dan
dia tersenyum.
Tanpa sadar tangan saya
mencoba mencari buah dada
Santi untuk saya remas-remas.
Eh tanpa saya duga, tiba-tiba
saja tangan saya ditepis oleh
Santi dan Vina.
"Gue kan udah bilang, kalo belum
gue kasih ijin jangan sentuh
gue..!" kata Santi.
"Iya, loe tuh gimana sih..?" kata
Vina, "Ikutin donk permainannya
Santi..!" lanjut Vina.
"Yach habis gimana donk..?
Namanya juga reflek..!" timpal
saya sambil mendesah dan agak
kecewa.
"Pokoknya loe sabar deh..!" kata
Santi sambil membuka celana
saya.
"Hmm.., CD model low cut dengan
warna hitam nih..!" ujar Santi
sambil bergumam sendiri.
"Loe tau aja kesukaan gue..!"
kata Santi, "Dan loe seksi banget
dengan CD warna gini, bikin gue
horny juga tau..!" kalimat Santi
yang terakhir sebelum dia mulai
ber-'karaoke'.
"Oohh, enak, sedot lagi donk
yang kuat San..!" kata saya
sambil mendesah.
Kurang lebih 5 menit Santi telah
ber-'karaoke' terhadap penis
saya. Kemudian Santi dengan
sigapnya melepas seluruh baju,
celana dan pakaian dalamnya.
"Nah, sekarang loe baru boleh
sentuh gue..!" kata Santi.
Maka karena dari tadi saya
sudah menahan mau nyentuh dia
tapi tidak boleh, maka
kesempatan ini tidak saya sia-sia
kan. Langsung saja saya
rebahkan Santi di ranjang dan
gantian saya ciumi bibirnya, dan
Santi juga membalasya dengan
tidak kalah ganasnya. Kemudian
saya turuni ciuman saya ke
daerah lehernya. Hmm, lehernya
yang bersih itu saya ciumi dan
saya jilati. Samar-samar saya
mendengar Santi mulai
mendesah.
Kali ini saya turun ke buah
dadanya, saya menjilati dulu
pinggirnya secara bergantian,
dari kanan ke kiri. Tetapi saya
tidak menyentuh sedikit pun
putingnya Santi.
Dan Santi kemudian bicara, "Ayo
donk isepin puting gue, please..!"
"Wah ini saatnya balas dendam
nih..!" pikir saya dalam hati.
"Hah..? Loe minta diisepin puting
loe, sabar yach sebelum gue
mood, gue ngga bakal isep
puting loe..!" jawab saya sambil
tersenyum.
Saya lihat Vina juga ikut
tersenyum melihat temannya
terkapar pasrah.
Tidak lama setelah saya
memainkan buah dadanya, saya
turun ke vaginanya. Tampaklah
bulu-bulu vagina Santi yang
begitu halus dan dicukur rapih.
Dengan sigap saya langsung
menghisap vagina santi.
"Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk
Sayang..!" sahut Santi sambil
mendesah.
Kalimat itu membuat saya
tambah semangat, maka saya
tambah liar untuk menghisap
vaginanya.
"Sayang, aku mau keluar," lirih
santi.
Dan tiba-tiba saja cairan vagina
Santi keluar diiringin teriakan
dari Santi yang kemudian saya
telan semua cairan vagina Santi.
"Duh Say, kamu kok hebat sih
maenin memekku..?" tanya Santi.
Yang saya lakukan hanya
tersenyum saja.
"Please donk, masukin punya
kamu sekarang..!" pinta Santi
dengan memelas.
"Nanti dulu, puting kamu belum
gue hisap..!" jawab saya.
Maka dengan cepat langsung
puting yang berwarna coklat
muda itu saya hisap dengan
kencanganya secara bergantian,
kiri dan kanan.
"Ahh, enakk Sayang, terusin..!
Tambah kenceng donk..!" teriak
Santi.
Hmm, mendengar suara cewek
lagi terangsang begitu membuat
saya tambah horny lagi, apalagi
si 'adik' sudah dari tadi
menunggu giliran 'masuk'. Maka
langsung saja saya memasukkan
penis saya ke vaginanya.
"Shit..! Sempit banget nih
memek..!" pikir saya dalam hati.
Setelah sedikit bersusah payah,
akhirnya masuk juga barang
saya ke vaginanya.
"Gila bener San, barang loe enak
dan sempit banget sih..?" jawab
saya dengan napas yang mulai
tidak teratur.
Dan kalimat saya dibalas dengan
senyum oleh Santi yang sedang
merem melek.
Begitu masuk, langsung saya
goyangkan. Yang ada hanya
suara Santi yang terus
mendesah dan teriak.
"Ahh terus Sayang, tambah
cepet donk..!"
Dan sekilas di samping saya
tampak Vina sedang meremas-
remas buah dadanya sendiri.
"Sabar Vin, akan tiba giliran loe,
sekarang gue beresin dulu
temen loe ini..!" jawab saya sambil
sambil menggoyangkan Santi.
Vina hanya dapat menganggukan
kepala, soalnya dia tahu ini
bagian dalam permainan yang
mereka buat, jadi Vina juga tidak
boleh ikut sedikit pun dalam
permainan saya dan Santi.
Tidak lama kemudian Santi minta
gantian posisi, kali ini dia mau di
atas.
"Gue cepet keluar kalo di atas..!"
katanya santai.
Kami pun berganti posisi.
Berhubung Santi tadi sudah
keluar, maka kali ini ketika kami
'main' vagina Santi sudah becek.
"Ahh.., enakk.., barang lo berasa
banget sih..!" jawab Santi sambil
merem melek.
5 menit kemudian Santi teriak,
"Ahh.., gue keluar lagi..!" dan dia
langsung jatuh ke pelukan saya.
Tetapi saya kan belum keluar,
wah tidak begini caranya nih. Ya
sudah akhirnya saya gantian
dengan gaya dogy.
Kali ini kembali Santi menjerit,
"Terusiin Sayang..!"
Tidak lama kemudian saya
merasa kalau saya sudah mau
keluar.
"San, mau keluarin dimana..?"
tanya saya.
"Di muka gue aja." jawabnya
cepat.
Kemudian, "Croott.., crott..!"
sperma saya saya keluarkan di
wajah Santi.
Kemudian Santi dengan cepat
membersihkan penis saya,
bahkan saya saja sampai ngilu
dengan hisapannya. Tidak lama
saya pun jatuh lemas di
sampingnya. Dan saya tetep
melihat Vina tetap meremas
dadanya dan dia pun melihat
saya dengan tatapan ingin
mendapat perlakuaan yang sama
seperti temannya.
"Vin, ke kamar mandi dulu yuk,
gue mau bersih-bersih nih..!"
jawab saya sambil mengajak Vina.
Kemudian Vina dengan cepat
menarik saya ke kamar mandi. Di
kamar mandi kami saling
membersihkan satu sama lain.
"Vin, gue istirahat dulu yach, gue
cape banget soalnya," timpal
saya dengan suara lemas tapi
penuh dengan kebahagiaan.
"Ok deh, tapi jangan lama-lama
yach, gue udah ngga tahan nih..!"
jawab Vina sambil membersihkan
penis saya.
Tidak lama kemudian Santi masuk
ke kamar mandi untuk
membersihkan diri, saya dan Vina
kemudian keluar dari kamar
mandi. Begitu sampai di ranjang,
tiba-tiba saja Vina mencium saya
dengan ganasnya. Secara
otomatis pula saya membalasnya.
Kemudian ciuman Vina mulai
turun ke leher saya dan dada
saya. Saya hanya pasrah
diperlakukan seperti itu. Dada
saya diremas-remas oleh Vina
dan sapuan lidahnya mulai turun
ke daerah bawah.
"Hmm.., barang loe bakal gue
paksa berdiri lagi nih..!" kata Vina
dengan suara menggoda.
Kemudian tanpa diperintah Vina
segera mencium dan mengulum
penis saya dengan lahapnya
seperti orang yang kelaparan.
"Ahh.. ahh.. ahh.., enak Vin..!"
timpal saya.
Sekilas saya melihat Santi baru
keluar dari kamar mandi dan
sedang memakai bajunya.
"Loe ngga mau ikutan lagi San..?"
tanya saya.
"Ngga ah, gue lemes banget,
gantian loe urus temen gue aja
deh, gue mau istirahat dulu,"
jawabnya santai.
Kemudian saya tidak mau kalah,
segera saya raih buah dada Vina
dan segera saya hisap. Saya
mulai dari putingnya yang kanan,
kemudian beralih ke yang kiri,
saya remas-remas juga dadanya.
"Ahh, yang kenceng Sayang..!"
jawab Vina lirih.
Kurang lebih 5 menit saya
memainkan dadanya, kemudian
saya turun ke vaginanya.
Tampaklah vagina Vina ditumbuhi
bulu-bulu halus yang rapih itu
sudah tampak basah.
"Hmm.., udah basah loe Vin, dah
ngga tahan yach..?" kata saya
sambil tersenyum.
Vina hanya menangguk saja
tanpa mengeluarkan suara
sedikit pun. Kemudian saya
mendekatkan mulut saya ke
depan vagina Vina, dan langsung
saya hisap dan saya jilat
vaginanya.
"Ohh.., ohh.., teruss..! Enak..!"
itulah suara yang terdengar dari
mulut Vina.
Setelah 10 menit saya
memainkan vaginanya, saya ingin
melakukan gerakan lebih jauh.
Dan dengan segera saya
memasukkan penis saya ke
dalam vagina Vina.
"Hmm, pelan-pelan yach..!" jawab
Vina.
Saya hanya tersenyum dan
segera mencium Vina, dan dia
pun membalasnya dengan penuh
semangat.
Bless, seluruh penis saya kini
berada di dalam vagina Vina. Dan
tanpa dikomando lagi saya
segera bergerak diikuti
goyangan pinggul Vina. Tanpa
sadar Vina memeluk saya begitu
eratnya dan saya
memperhatikan wajah Vina yang
sedang merem melek seakan-
akan tidak ingin berhenti
memperoleh kenikmatan.
5 menit kemudian Vina ingin
berganti posisi.
"Eh, gantian dogy yuk..!" pinta
Vina.
Ya sudah, saya turuti saja
kemauan Vina.
"Bless, bless.., bless..!" sedikit
terdengar suara penis dan
vagina yang sedang berlomba,
karena vagina Vina sudah basah
dan menurut saya Vina tidak
lama lagi akan keluar.
Dan benar saja dugaan saya,
tiba-tiba saja Vina teriak, "Ah..,
ahh.., ahh.., gue keluar..!"
Kemudian Vina langsung jatuh
lemas dengan posisi telungkup,
sementara penis saya masih
tertancap dalam vagina Vina.
Maka saya segera
menggerakkan penis saya
supaya saya juga dapat keluar.
Tidak lama saya terasa bahwa
saya ingin keluar.
"Keluarin di mana Vin..?" tanya
saya.
"Di dalam ajalah, biar loe enak..!"
jawabnya dengan suara yang
terbata-bata.
Lalu, "Crott, crott..!" penis saya
segera mengeluarkan semburan
spermanya.
"Ahh..!" saya bersuara dengan
keras, "Enak banget..!" lanjut
saya.
Kemudian saya langsung rebah di
sebelah kanan Vina, sementara
Santi sedang tersenyum
memperhatikan kami berdua.
"Wah-wah-wah, cape loe yach
berdua..?" kata Santi.
Saya yang sudah lemas hanya
dapat tersenyum dan tiduran di
samping Vina.
Setelah istirahat beberapa
menit, kemudian saya dan Vina
ke kamar mandi untuk bersih-
bersih. Setelah itu kami bertiga
pulang ke rumah masing-masing
dengan membawa kenangan
indah bersama. Nah, nantikan
cerita saya di periode
berikutnya, mohon para
pembaca memberi saran dan
komentar terhadap cerita saya.
TAMAT

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

HOME

U-ON


Teacher & Student (174)
Lesbian (232)
Double Penetration (84)
Masturbation (222)
Doctor & Nurse (285)
Handjob (60)
Sunny Leone Sex Video
Indonesian Porn Video
Japan School Girl Sex
mrs Teacher Sex In Class
3 Teen Girls Fucking 1 Man
Sex In The Bathroom
Indian Very Young Wife RapE Video.3gp
Indian Actress Madhu Sharma Sex Video.3gp
School Girl 1st Time Sex Video (3.7MB).3gp
Katrina Kaif New Sex Video (4.5MB).3gp
College Girl Ankita Lokhande Sex Video.3gp