watch sexy videos at nza-vids!
Skandal sex . Artis hot . Korea sex girl . Pinoy sex . Cerita dewasa sex . Artis indo hot . Katrina porn 3gp . Video sex


Cooltext1350940919

Bercinta dgn tetangga idaman

 Kurasa tidak perlu aku ceritakan
tentang nama dan asalku, serta
tempat dan alamatku sekarang.
Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun,
kalau dipikir-pikir seharusnya
aku sudah punya anak, karena
aku sudah menikah hampir lima
belas tahun lamanya. Walaupun
aku tidak begitu ganteng, aku
cukup beruntung karena
mendapat isteri yang menurutku
sangat cantik.
Bahkan dapat dikatakan dia yang tercantik di lingkunganku, yang biasanya menimbulkan kecemburuan para tetanggaku.
Isteriku bernama Resty. Ada satu
kebiasaanku yang mungkin
jarang orang lain miliki, yaitu
keinginan sex yang tinggi.
Mungkin para pembaca tidak
percaya, kadang-kadang pada
siang hari selagi ada tamu pun
sering saya mengajak isteri saya
sebentar ke kamar untuk
melakukan hal itu. Yang anehnya,
ternyata isteriku pun sangat
menikmatinya. Walaupun demikian
saya tidak pernah berniat jajan
untuk mengimbangi kegilaanku
pada sex. Mungkin karena belum
punya anak, isteriku pun selalu
siap setiap saat.
Kegilaan ini dimulai saat hadirnya
tetangga baruku, entah siapa
yang mulai, kami sangat akrab.
Atau mungkin karena isteriku
yang supel, sehingga cepat
akrab dengan mereka. Suaminya
juga sangat baik, usianya kira-
kira sebaya denganku. Hanya
isterinya, woow busyet.., selain
masih muda juga cantik dan yang
membuatku gila adalah bodynya
yang wah, juga kulitnya sangat
putih mulus.
Mereka pun sama seperti kami,
belum mempunyai anak. Mereka
pindah ke sini karena tugas baru
suaminya yang ditempatkan
perusahaannya yang baru
membuka cabang di kota
tempatku. Aku dan isteriku biasa
memanggil mereka Mas Agus dan
Mbak Rini. Selebihnya saya tidak
tahu latar belakang mereka.
Boleh dibilang kami seperti
saudara saja karena hampir
setiap hari kami ngobrol, yang
terkadang di teras rumahnya
atau sebaliknya.
Pada suatu malam, saya seperti
biasanya berkunjung ke
rumahnya, setelah ngobrol
panjang lebar, Agus menawariku
nonton VCD blue yang katanya
baru dipinjamnya dari temannya.
Aku pun tidak menolak karena
selain belum jauh malam kegiatan
lainnya pun tidak ada. Seperti
biasanya, film blue tentu
ceritanya itu-itu saja. Yang
membuatku kaget, tiba-tiba
isteri Agus ikut nonton bersama
kami.
aEsWaduh, gimana ini Gus..? Nggak
enak nih..!aEt
aEsNggak apa-apalah Mas, toh itu
tontonan kok, nggak bisa
dipegang. Kalau Mas nggak
keberatan, Mbak Res diajak
sekalian.aEt katanya menyebut
isteriku.
Aku tersinggung juga waktu itu.
Tapi setelah kupikir-pikir, apa
salahnya? Akhirnya aku pamit
sebentar untuk memanggil
isteriku yang tinggal sendirian di
rumah.
aEsGila kamu..! Apa enaknya nonton
gituan kok sama tetangga..?aEt
kata isteriku ketika kuajak.
Akhirnya aku malu juga sama
isteriku, kuputuskan untuk tidak
kembali lagi ke rumah Agus.
Mendingan langsung tidur saja
supaya besok cepat bangun.
Paginya aku tidak bertemu Agus,
karena sudah lebih dahulu
berangkat. Di teras rumahnya
aku hanya melihat isterinya
sedang minum teh. Ketika aku
lewat, dia menanyaiku tentang
yang tadi malam. Aku bilang
Resty tidak mau kuajak sehingga
aku langsung saja tidur.
Mataku jelalatan menatapinya.
Busyet.., dasternya hampir
transparan menampakkan lekuk
tubuhnya yang sejak dulu
menggodaku. Tapi ah.., mereka
kan tetanggaku. Tapi dasar
memang pikiranku sudah tidak
beres, kutunda
keberangkatanku ke kantor,
aku kembali ke rumah menemui
isteriku. Seperti biasanya kalau
sudah begini aku langsung
menarik isteriku ke tempat tidur.
Mungkin karena sudah biasa
Resty tidak banyak protes. Yang
luar biasa adalah pagi ini aku
benar-benar gila. Aku bergulat
dengan isteriku seperti
kesetanan. Kemaluan Resty
kujilati sampai tuntas, bahkan
kusedot sampai isteriku menjerit.
Edan, kok aku sampai segila ini
ya, padahal hari masih pagi.Tapi
hal itu tidak terpikirkan olehku
lagi.
Isteriku sampai terengah-engah
menikmati apa yang kulakukan
terhadapnya. Resty langsung
memegang kemaluanku dan
mengulumnya, entah kenikmatan
apa yang kurasakan saat itu.
Sungguh, tidak dapat
kuceritakan.
aEsMas.., sekarang Mas..!aEt pinta
isteriku memelas.
Akhirnya aku mendekatkan
kemaluanku ke lubang kemaluan
Resty. Dan tempat tidur kami
pun ikut bergoyang.
Setelah kami berdua sama-sama
tergolek, tiba-tiba isteriku
bertanya, aEsKok Mas tiba-tiba
nafsu banget sih..?aEt
Aku diam saja karena malu
mengatakan bahwa sebenarnya
Rini lah yang menaikkan tensiku
pagi ini.
Sorenya Agus datang ke
rumahku, aEsSepertinya Mas punya
kelainan sepertiku ya..?aEt
tanyanya setelah kami berbasa-
basi.
aEsMaksudmu apa Gus..?aEt tanyaku
heran.
aEsIsteriku tadi cerita, katanya
tadi pagi dia melihat Mas dan
Mbak Resty bergulat setelah
ngobrol dengannya.aEt
Loh, aku heran, dari mana Rini
nampak kami melakukannya? Oh
iya, baru kusadari ternyata
jendela kamar kami saling
berhadapan.
Agus langsung menambahkan,
aEsNggak usah malu Mas, saya juga
maniak Mas.aEt katanya tanpa
malu-malu.
aEsBegini saja Mas,aEt tanpa harus
memahami perasaanku, Agus
langsung melanjutkan, aEsAku
punya ide, gimana kalau nanti
malam kita bikin acara..?aEt
aEsAcara apa Gus..?aEt tanyaku
penasaran.
aEsNanti malam kita bikin pesta di
rumahmu, gimana..?aEt
aEsPesta apaan..? Gila kamu.aEt
aEsPokoknya tenang aja Mas,
kamu cuman nyediain makan dan
musiknya aja Mas, nanti
minumannya saya yang nyediain.
Kita berempat aja, sekedar
refresing ajalah Mas, kan Mas
belum pernah mencobanya..?aEt
Malamnya, menjelang pukul
20.00, Agus bersama isterinya
sudah ada di rumahku. Sambil
makan dan minum, kami ngobrol
tentang masa muda kami.
Ternyata ada persamaan di
antara kami, yaitu menyukai dan
cenderung maniak pada sex.
Diiringi musik yang disetel oleh
isteriku, ada perasaan yang
agak aneh kurasakan. Aku tidak
dapat menjelaskan perasaan apa
ini, mungkin pengaruh minuman
yang dibawakan Agus dari
rumahnya.
Tiba-tiba saja nafsuku bangkit,
aku mendekati isteriku dan
menariknya ke pangkuanku.
Musik yang tidak begitu kencang
terasa seperti menyelimuti
pendengaranku. Kulihat Agus
juga menarik isterinya dan
menciumi bibirnya. Aku semakin
terangsang, Resty juga semakin
bergairah. Aku belum pernah
merasakan perasaan seperti ini.
Tidak berapa lama Resty sudah
telanjang bulat, entah kapan
aku menelanjanginya. Sesaat aku
merasa bersalah, kenapa aku
melakukan hal ini di depan orang
lain, tetapi kemudian hal itu
tidak terpikirkan olehku lagi.
Seolah-olah nafsuku sudah
menggelegak mengalahkan
pikiran normalku.
Kuperhatikan Agus perlahan-
lahan mendudukkan Rini di meja
yang ada di depan kami,
mengangkat rok yang dikenakan
isterinya, kemudian membukanya
dengan cara mengangkatnya ke
atas. Aku semakin tidak karuan
memikirkan kenapa hal ini dapat
terjadi di dalam rumahku. Tetapi
itu hanya sepintas, berikutnya
aku sudah menikmati permainan
itu. Rini juga tinggal hanya
mengenakan BH dan celana
dalamnya saja, dan masih duduk
di atas meja dengan lutut
tertekuk dan terbuka
menantang.
Perlahan-lahan Agus membuka
BH Rini, tampak dua bukit putih
mulus menantang menyembul
setelah penutupnya terbuka.
aEsKegilaan apa lagi ini..?aEt batinku.
Seolah-olah Agus mengerti,
karena selalu saya perhatikan
menawarkan bergantian
denganku. Kulihat isteriku yang
masih terbaring di sofa dengan
mulut terbuka menantang
dengan nafas tersengal menahan
nafsu yang menggelora, seolah-
olah tidak keberatan bila
posisiku digantikan oleh Agus.
Kemudian kudekati Rini yang kini
tinggal hanya mengenakan
celana dalam. Dengan badan
yang sedikit gemetar karena
memang ini pengalaman
pertamaku melakukannya
dengan orang lain, kuraba
pahanya yang putih mulus
dengan lembut. Sementara Agus
kulihat semakin beringas
menciumi sekujur tubuh Resty
yang biasanya aku lah yang
melakukannya.
Perlahan-lahan jari-jemariku
mendekati daerah kemaluan Rini.
Kuelus bagian itu, walau masih
tertutup celana dalam, tetapi
aroma khas kemaluan wanita
sudah terasa, dan bagian
tersebut sudah mulai basah.
Perlahan-lahan kulepas celana
dalamnya dengan hati-hati sambil
merebahkan badannya di atas
meja. Nampak bulu-bulu yang
belum begitu panjang menghiasi
bagian yang berada di antara
kedua paha Rini ini.
aEsPeluklah aku Mas, tolonglah
Mas..!aEt erang Rini seolah sudah
siap untuk melakukannya.
Tetapi aku tidak melakukannya.
Aku ingin memberikan
kenikmatan yang betul-betul
kenikmatan kepadanya malam ini.
Kutatapi seluruh bagian tubuh
Rini yang memang betul-betul
sempurna. Biasanya aku hanya
dapat melihatnya dari kejauhan,
itu pun dengan terhalang
pakaian. Berbeda kini bukan
hanya melihat, tapi dapat
menikmati. Sungguh, ini suatu
yang tidak pernah terduga
olehku. Seperti ingin melahapnya
saja.
Kemudian kujilati seluruhnya
tanpa sisa, sementara tangan
kiriku meraba kemaluannya yang
ditumbuhi bulu hitam halus yang
tidak begitu tebal. Bagian ini
terasa sangat lembut sekali,
mulut kemaluannya sudah mulai
basah. Perlahan kumasukkan jari
telunjukku ke dalam.
aEsSshh.., akh..!aEt Rini menggelinjang
nikmat.
Kuteruskan melakukannya, kini
lebih dalam dan menggunakan
dua jari, Rini mendesis.
Kini mulutku menuju dua bukit
menonjol di dada Rini, kuhisap
bagian putingnya, tubuh Rini
bergetar panas. Tiba-tiba
tangannya meraih kemaluanku,
menggenggam dengan kedua
telapaknya seolah takut lepas.
Posisi Rini sekarang berbaring
miring, sementara aku berlutut,
sehingga kemaluanku tepat ke
mulutnya. Perlahan dia mulai
menjilati kemaluanku. Gantian
badanku sekarang yang
bergetar hebat.
Rini memasukkan kemaluanku ke
dalam mulutnya. Ya ampun,
hampir aku tidak sanggup
menikmatinya. Luar biasa
enaknya, sungguh..! Belum
pernah kurasakan seperti ini.
Sementara di atas Sofa Agus
dan isteriku seperti membentuk
angka 69. Resty ada di bawah
sambil mengulum kemaluan Agus,
sementara Agus menjilati
kemaluan Resty. Napas kami
berempat saling berkejaran,
seolah-olah melakukan
perjalanan panjang yang
melelahkan. Bunyi Music yang
entah sudah beberapa lagu
seolah menambah semangat
kami.
Kini tiga jari kumasukkan ke
dalam kemaluan Rini, dia
melenguh hebat hingga
kemaluanku terlepas dari
mulutnya. Gantian aku sekarang
yang menciumi kemaluannya.
Kepalaku seperti terjepit di
antara kedua belah pahanya
yang mulus. Kujulurkan lidahku
sepanjang-panjangnya dan
kumasukkan ke dalam
kemaluannya sambil
kupermainkan di dalamnya.
Aroma dan rasanya semakin
memuncakkan nafsuku. Sekarang
Rini terengah-engah dan
kemudian menjerit tertahan
meminta supaya aku segera
memasukkan kemaluanku ke
lubangnya.
Cepat-cepat kurengkuh kedua
pahanya dan menariknya ke bibir
meja, kutekuk lututnya dan
kubuka pahanya lebar-lebar
supaya aku dapat memasukkan
kemaluanku sambil berjongkok.
Perlahan-lahan kuarahkan
senjataku menuju lubang milik
Rini.
Ketika kepala kemaluanku
memasuki lubang itu, Rini
mendesis, aEsSsshh.., aahhk.., aduh
enaknya..! Terus Mas, masukkan
lagi akhh..!aEt
Dengan pasti kumasukkan lebih
dalam sambil sesekali menarik
sedikit dan mendorongnya lagi.
Ada kenikmatan luar biasa yang
kurasakan ketika aku
melakukannya. Mungkin karena
selama ini aku hanya
melakukannya dengan isteriku,
kali ini ada sesuatu yang tidak
pernah kurasakan sebelumnya.
Tanganku sekarang sudah
meremas payudara Rini dengan
lembut sambil mengusapnya.
Mulut Rini pun seperti megap-
megap kenikmatan, segera
kulumat bibir itu hingga Rini
nyaris tidak dapat bernapas,
kutindih dan kudekap sekuat-
kuatnya hingga Rini berontak.
Pelukanku semakin kuperketat,
seolah-olah tidak akan lepas lagi.
Keringat sudah membasahi
seluruh tubuh kami. Agus dan
isteriku tidak kuperhatikan lagi.
Yang kurasakan sekarang adalah
sebuah petualangan yang belum
pernah kulalui sebelumnya.
Pantatku masih naik turun di
antara kedua paha Rini.
Luar biasa kemaluan Rini ini,
seperti ada penyedot saja di
dalamnya. Kemaluanku seolah
tertarik ke dalam. Dinding-
dindingnya seperti lingkaran
magnet saja. Mata Rini merem
melek menikmati permainan ini.
Erangannya tidak pernah putus,
sementara helaan napasnya
memburu terengah-engah.Posisi
sekarang berubah, Rini sekarang
membungkuk menghadap meja
sambil memegang kedua sisi meja
yang tadi tempat dia berbaring,
sementara saya dari
belakangnya dengan berdiri
memasukkan kemaluanku. Hal ini
cukup sulit, karena selain ukuran
kemaluanku lumayan besar,
lubang kemaluan Rini juga
semakin ketat karena
membungkuk.
Kukangkangkan kaki Rini dengan
cara melebarkan jarak antara
kedua kakinya. Perlahan kucoba
memasukkan senjataku. Kali ini
berhasil, tapi Rini melenguh
nyaring, perlahan-lahan
kudorong kemaluanku sambil
sesekali menariknya. Lubangnya
terasa sempit sekali. Beberapa
saat, tiba-tiba ada cairan milik
Rini membasahi lubang dan
kemaluanku hingga terasa
nikmat sekarang. Kembali
kudorong senjataku dan kutarik
sedikit. Goyanganku semakin
lincah, pantatku maju mundur
beraturan. Sepertinya Rini pun
menikmati gaya ini.
Buah dada Rini bergoyang-
goyang juga maju-mundur
mengikuti irama yang berasal
dari pantatku. Kuremas buah
dada itu, kulihat Rini sudah tidak
kuasa menahan sesuatu yang
tidak kumengerti apa itu.
Erangannya semakin panjang.
Kecepatan pun kutambah,
goyangan pinggul Rini semakin
kuat. Tubuhku terasa semakin
panas. Ada sesuatu yang
terdorong dari dalam yang tidak
kuasa aku menahannya.
Sepertinya menjalar menuju
kemaluanku. Aku masih berusaha
menahannya.
Segera aku mencabut
kemaluanku dan membopong
tubuh Rini ke tempat yang lebih
luas dan menyuruh Rini telentang
di bentangan karpet.
Secepatnya aku menindihnya
sambil menekuk kedua kakinya
sampai kedua ujung lututnya
menempel ke perut, sehingga kini
tampak kemaluan Rini menyembul
mendongak ke atas
menantangku. Segera
kumasukkan senjataku kembali
ke dalam lubang kemaluan Rini.
Pantatku kembali naik turun
berirama, tapi kali ini lebih
kencang seperti akan mencapai
finis saja. Suara yang terdengar
dari mulut Rini semakin tidak
karuan, seolah menikmati setiap
sesuatu yang kulakukan
padanya. Tiba-tiba Rini
memelukku sekuat-kuatnya.
Goyanganku pun semakin
menjadi. Aku pun berteriak
sejadinya, terasa ada sesuatu
keluar dari kemaluanku. Rini
menggigit leherku sekuat-
kuatnya, segera kurebut
bibirnya dan menggigitnya
sekuatnya, Rini menjerit
kesakitan sambil bergetar hebat.
Mulutku terasa asin, ternyata
bibir Rini berdarah, tapi seolah
kami tidak memperdulikannya,
kami seolah terikat kuat dan
berguling-guling di lantai. Di atas
sofa Agus dan isteriku ternyata
juga sudah mencapai puncaknya.
Kulihat Resty tersenyum puas.
Sementara Rini tidak mau
melepaskan kemaluanku dari
dalam kemaluannya, kedua ujung
tumit kakinya masih menekan
kedua pantatku. Tidak kusadari
seluruh cairan yang keluar dari
kemaluanku masuk ke liang milik
Rini. Kulihat Rini tidak
memperdulikannya.
Perlahan-lahan otot-ototku
mengendur, dan akhirnya
kemaluanku terlepas dari
kemaluan Rini. Rini tersenyum
puas, walau kelelahan aku pun
merasakan kenikmatan tiada
tara. Resty juga tersenyum,
hanya nampak malu-malu.
Kemudian memunguti pakaiannya
dan menuju kamar mandi.
Hingga saat ini peristiwa itu
masih jelas dalam ingatanku.
Agus dan Rini sekarang sudah
pindah dan kembali ke Jakarta.
Sesekali kami masih berhubungan
lewat telepon. Mungkin aku tidak
akan pernah melupakan
peristiwa itu. Pernah suatu
waktu Rini berkunjung ke rumah
kami, kebetulan aku tidak ada di
rumah. Dia hanya ketemu dengan
isteriku. Seandainya saja..
tamat

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

HOME

U-ON


Teacher & Student (174)
Lesbian (232)
Double Penetration (84)
Masturbation (222)
Doctor & Nurse (285)
Handjob (60)
Sunny Leone Sex Video
Indonesian Porn Video
Japan School Girl Sex
mrs Teacher Sex In Class
3 Teen Girls Fucking 1 Man
Sex In The Bathroom
Indian Very Young Wife RapE Video.3gp
Indian Actress Madhu Sharma Sex Video.3gp
School Girl 1st Time Sex Video (3.7MB).3gp
Katrina Kaif New Sex Video (4.5MB).3gp
College Girl Ankita Lokhande Sex Video.3gp